Nasib Petani di Lampung Selatan Merana: Bulog Terlambat Bayar Gabah, Petani Gigit Jari
- Lampung.viva
Lampung Selatan, Lampung – Petani di wilayah Lampung Selatan tengah mengalami masa sulit. Harapan akan hasil panen yang bisa menopang kehidupan justru berubah menjadi kekecewaan mendalam.
Hal ini disebabkan oleh keterlambatan pembayaran pembelian gabah oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalianda, yang seharusnya menjadi tulang punggung dalam penyerapan hasil pertanian.
Meski para petani telah berupaya semaksimal mungkin, termasuk bekerja sama dengan agen-agen yang berasal dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), nasib baik belum berpihak.
Bukannya memberikan kelegaan, Bulog malah membeli gabah di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Tak hanya itu, beban petani bertambah lantaran mereka juga harus menanggung biaya muat gabah yang dikenakan oleh agen Bulog.
Praktik ini tentu membuat para petani kian terjepit dalam tekanan ekonomi, terutama di tengah anjloknya harga gabah di pasaran.
Agen Bulog Ikut Merana