Nasib Petani di Lampung Selatan Merana: Bulog Terlambat Bayar Gabah, Petani Gigit Jari
- Lampung.viva
Kondisi ini juga turut dirasakan oleh agen-agen Bulog. Salah satu agen di wilayah Kecamatan Palas menyampaikan bahwa hingga kini pembayaran dari Bulog belum juga diterima. Padahal, gabah sudah dibongkar sejak 27 Maret lalu di pabrik maklon Autum, Desa Sukaraja.
"Iya, pusing saya. Bongkar 27 Maret lalu. Tapi sampai sekarang uangnya belum dibayar," keluhnya pada Senin (14/4/25).
Hal senada juga disampaikan oleh narasumber lainnya. Ia menjelaskan bahwa meskipun dalam kondisi normal pembayaran dilakukan paling cepat tiga hari setelah penimbangan, kini proses tersebut menjadi semakin lambat.
Tak hanya itu, proses bongkar muatan di gudang atau pabrik maklon pun menjadi keluhan tersendiri.
"Masalah lain juga datang dari lambannya bongkar muatan di gudang atau pabrik maklon. Kadang kita disuruh kirim ke Candipuro, padahal di sana penuh pabriknya. Bongkarnya lama, sudah dua hari ini gabah belum dibongkar. Kami yang dikejar-kejar petani," ujarnya.
Bulog Bungkam, Kejari Turun Tangan
Sementara polemik ini terus bergulir, Kepala Cabang Bulog Kalianda, Nurmulyati Syahroni, hingga kini belum bisa dihubungi. Pihaknya juga belum memberikan pernyataan resmi atas keterlambatan pembayaran dan penyerapan gabah di wilayah tersebut.