Penyelundupan Satwa Liar di Lampung Kian Masif

Direktur Eksekutif FLIGHT, Marison Guciano
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Praktik penyelundupan satwa liar ilegal dari Sumatra ke Jawa terus meningkat dalam dua tahun terakhir, terutama melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. 

Polda Lampung dan Kementerian PPMI Canangkan Gerakan Anti TPPO dan Penempatan Ilegal Pekerja Migran

Yayasan FLIGHT mencatat jumlah satwa liar yang disita meningkat drastis, dari 27.577 individu pada 2023 menjadi 32.909 individu pada 2024.

Direktur Eksekutif FLIGHT, Marison Guciano, mengungkapkan bahwa burung kicau menjadi satwa yang paling banyak diselundupkan. Ia menilai tren ini mengkhawatirkan dan membutuhkan penanganan lebih serius dari berbagai pihak.

'Pak Ogah' Bikin Macet, Polisi Ciduk 14 Pengatur Lalu Lintas Liar di Bandar Lampung

"Tren penyitaan ini terus meningkat, menunjukkan bahwa permintaan pasar masih tinggi. Jika tidak segera ditindak, populasi burung liar Sumatra bisa terancam," ujar Marison dalam diskusi media tentang perdagangan ilegal satwa liar, Selasa (25/2/2025).

Pelabuhan Bakauheni Jadi Titik Utama Penyelundupan

Untung Segelintir, Rugi Sekampung: Polda Lampung Tegaskan Komitmen Berantas Tambang Ilegal mengakibatkan Banjir

Pelabuhan Bakauheni menjadi jalur utama penyelundupan satwa liar ke Pulau Jawa. Meski pengawasan di pintu keluar semakin ketat, Marison menilai pengamanan di daerah asal masih lemah.

"Jangan sampai semua upaya pencegahan bertumpu di hilir. Pengawasan di daerah asal harus diperkuat agar penyelundupan bisa dicegah sebelum satwa sampai ke Bakauheni," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title