Dukung Kemajuan UMK, Ditjen AHU Gelar Program Piloting dan Inkubasi Perseroan Perorangan

Ditjen AHU Berikan Progam Piloting dan Inkubasi.
Sumber :
  • Istimewa

Program piloting dan inkubasi ini akan dilaksanakan di 10 provinsi, dimulai dari Lampung dan Jambi. Santun berharap program ini dapat membantu pelaku usaha Perseroan Perorangan mengatasi kendala dan meningkatkan kualitas usaha mereka melalui strategi pendanaan dan pencatatan laporan keuangan.

KPU Lampung Barat Distribusikan Logistik Pilkada Serentak, Prioritaskan ke Daerah Terpencil

Sementara itu, di Jambi, Sub Koordinator Perseroan Tertutup Direktorat Perdata, R.R. Rahayu Lestari Sukesih, melaporkan bahwa saat ini terdapat 254.326 Perseroan Perorangan terdaftar di seluruh Indonesia sejak peluncurannya kurang lebih tiga tahun lalu. Di Jambi, terdapat 1.603 Perseroan Perorangan terdaftar. Namun, Rahayu menggarisbawahi bahwa jumlah besar ini tidak lepas dari kendala yang harus diatasi.

"Kuantitas tanpa kualitas tidak akan berarti. Kami menghadapi banyak kendala dalam sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait," kata Rahayu.

Lembaga Survei Dilarang Bicara di Masa Tenang, Ancam Ganggu Demokrasi: Ini Ancaman Sanksi

Menurut Rahayu, salah satu kendala utama adalah kurangnya pembinaan dari Kementerian atau lembaga terkait terhadap Perseroan Perorangan. Pembinaan yang ada saat ini lebih terfokus pada pelaku UMK individu, bukan pada entitas Perseroan Perorangan.

Dian, salah satu pelaku UMK di Jambi yang telah mendaftarkan usahanya sebagai Perseroan Perorangan, menyambut baik program ini. "Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini karena kami bisa langsung bertanya tentang kendala yang kami alami terkait pengisian laporan keuangan dan pengajuan permodalan," ujar Dian.

Polda Sumatera Barat Bocorkan Bukti-bukti Kejahatan AKP Dadang, Hukuman Mati Menghantui

Dengan adanya program piloting dan inkubasi ini, diharapkan pelaku UMK dapat lebih mudah beradaptasi dengan persyaratan formal dan meningkatkan kapasitas usaha mereka untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.(*)