Eddy Aqdhiwijaya: Filantropis Milenial yang Mendorong Generasi Muda untuk Cinta Membaca dan Berbagi

Eddy Aqdhiwijaya berkacamata
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Melalui Yayasan Islam Cinta Indonesia, Eddy aktif menggerakkan banyak milenial untuk terlibat dalam aktivitas sosial kemanusiaan. 

Fajar Fakhlevi, Tokoh Pemuda yang Ingin Mewarnai Pringsewu dengan Semangat Muda

Citra filantropis yang sering diasosiasikan dengan tokoh-tokoh konglomerat membuat banyak orang keliru dalam memaknai filantropi, seolah-olah hanya dapat dilakukan oleh orang-orang dengan sumber daya finansial besar. Padahal, tindakan kedermawanan itu bisa berupa sumbangan waktu, tenaga, dan keterampilan.

Dalam menghadapi krisis pandemi, Eddy terlibat aktif dalam gerakan #SalingJaga menghadapi COVID-19, mengkoordinir gerakan ini di sejumlah daerah bersama para milenial dari GIC. Ia juga menyuarakan #WeStandforPalestinian dan #IslamCintaPalestina, serta mengajak masyarakat untuk menyebarkan pesan cinta dan keadilan.

Bang Noe : Pemilih Muda, Jadi Penentu Pilkada Bandar Lampung

Eddy aktif mempromosikan nilai-nilai literasi, cinta, damai, dan welas asih dalam agama Islam. Ia memimpin redaksi penerbitan buku-buku populer di GIC, melibatkan para penulis milenial. Buku perdana yang dikoordinirnya adalah “Apalagi Islam itu Kalau Bukan Cinta?”, dan saat ini, GIC telah menerbitkan lebih dari 50 buku sejak tahun 2015.

Dalam postingan terbarunya di Instagram, Eddy mengungkapkan keresahannya terhadap rendahnya minat baca di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa aktivitas membaca di Indonesia masih dianggap sebagai kegiatan sampingan dan belum menjadi prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Eddy menekankan bahwa tingkat literasi berkorelasi dengan kualitas bangsa, dan budaya membaca harus ditingkatkan.

Pesan Kapolda Lampung Kepada Para Siswa, Hindari Tindakan Melawan Hukum

Eddy dan tim GIC juga aktif menyebarkan pengetahuan tentang agama moderat dan mendorong generasi muda untuk memiliki pemikiran kritis. Mereka berkeliling ke lebih dari 15 kota dengan dukungan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta dan UNDP Indonesia, mempromosikan inklusivitas dan toleransi di kalangan muda.

Dengan pendekatan yang kreatif dan preventif, Eddy berusaha mengembangkan ekosistem masjid yang ramah dan inklusif. Sejak 2021, ia menjalankan program #MasjidKitaMasjidRamah bersama Kementerian Agama, melatih ratusan Takmir Masjid dalam pelatihan Masjid Profesional, Moderat, dan Berdaya.

Halaman Selanjutnya
img_title