Ratusan Pensiunan Guru Tuntut Tabungan Rp100 Miliar: Aksi Protes di Depan Pemkot Bandar Lampung

Aksi massa pensiunan guru
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Ratusan pensiunan guru di Bandar Lampung menggelar aksi protes di depan Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung pada Senin, 9 September 2024. 

Aplikasi Permen Manis Dikeluhkan, Warga Bandar Lampung: Sulit Diakses dan Pelayanan Kurang Ramah

 

Mereka menuntut hak atas tabungan yang telah disimpan di Koperasi Betik Gawi. 

13 OPD Pemkot Bandar Lampung Bakal Jalani Pemeriksaan Kejagung Terkait Anggaran 2023 di Kejati

 

Para pensiunan ini mengklaim bahwa tabungan yang telah mereka kumpulkan melalui pemotongan gaji sebesar Rp100 ribu per bulan sejak 2018, tidak dapat dicairkan setelah mereka pensiun. Total nilai tabungan yang dipersoalkan mencapai Rp100 miliar.

Kejati Benarkan Jamintel Kejagung RI Periksa Sejumlah OPD Pemkot Bandar Lampung

 

Menurut Martiana Sundari, salah satu perwakilan massa, masalah ini mulai muncul pada 2020 ketika pencairan tabungan tiba-tiba terhenti tanpa penjelasan yang jelas. 

 

"Kami sudah menunggu terlalu lama. Ini bukan uang kecil, ini adalah hasil jerih payah kami selama bertahun-tahun. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan membawa kasus ini ke Mabes Polri," kata dia. 

 

Para pensiunan merasa kecewa dan dirugikan karena dana tersebut seharusnya menjadi penopang finansial mereka setelah pensiun. 

 

Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan tabungan tersebut akan dikembalikan. 

 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah, menanggapi aksi tersebut dengan berjanji bahwa Pemkot akan memfasilitasi penyelesaian masalah ini. 

 

“Kami berkomitmen untuk memperjuangkan hak para guru. Kami juga akan membentuk tim investigasi guna menyelidiki apakah kebangkrutan Koperasi Betik Gawi ini disebabkan oleh kegagalan usaha atau ada manipulasi dari pihak pengurus," tegasnya.

 

Deddy Amarullah juga menekankan bahwa Pemkot Bandar Lampung tidak akan membiarkan masalah ini berlarut-larut. 

 

Langkah konkret akan segera diambil demi memulihkan kepercayaan para guru yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan.

 

Aksi protes ini menarik perhatian publik karena jumlah tabungan yang cukup besar serta melibatkan ratusan pensiunan guru yang merasa hak-hak mereka telah diabaikan. (*)