Fasilitas Fumigasi Baru di Pelabuhan Panjang Dorong Peningkatan Ekspor Lampung
- Istimewa
Selain itu, fasilitas ini juga mendapat apresiasi dari eksportir kopi yang merasa terbantu dengan keberadaan layanan fumigasi di Pelabuhan Panjang.
"Selama ini banyak pelaku usaha yang membutuhkan perlakuan fumigasi namun kesulitan karena tidak memiliki fasilitasnya. Sehingga mereka memilih untuk melakukan ekspor melalui daerah lain seperti Jawa. Dengan adanya fasilitas ini, tentu proses ekspor menjadi lebih cepat dan mudah," tambah Donni.
Fumigasi sendiri merupakan tindakan pengendalian hama dan perlakuan untuk menjaga kualitas barang agar aman sampai ke negara tujuan.
Fasilitas fumigasi yang baru ini adalah bagian dari upaya Karantina Lampung dan PT. IPC Terminal Peti Kemas Panjang untuk mendukung kemajuan sektor ekspor di Lampung.
Anang Subagyo, Manager PT. IPC Terminal Peti Kemas Area Panjang, menambahkan, “Kami dari PT IPC Terminal Peti Kemas Pelindo memfasilitasi layanan fumigasi sebagai bagian dari kelengkapan terminal untuk mendukung kebutuhan pelanggan, khususnya para eksportir, agar bisa terakomodasi dengan baik di Pelabuhan.”
Berdasarkan data Karantina Lampung, sepanjang tahun 2024, Lampung telah mengekspor berbagai produk pertanian dan perikanan ke 101 negara dengan nilai total ekspor mencapai 21,52 triliun. Kopi menjadi penyumbang terbesar ekspor Lampung, dengan nilai mencapai 10,4 triliun.
“Dengan adanya layanan fumigasi baru ini, kami berharap dapat terus mendorong peningkatan ekspor dari Provinsi Lampung, sambil tetap mengedepankan prinsip pencegahan penyebaran hama dan penyakit karantina,” pungkas Donni.