Perekonomian Lampung Tumbuh 4,80 persen di Triwulan II-2024, Pertanian Jadi Tulang Punggung

Sektor pertanian di Lampung
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat bahwa ekonomi Provinsi Lampung tumbuh sebesar 4,80 persen pada triwulan II-2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y). 

Wujudkan Janji Kampanye, Egi Pratama Bantu Pembangunan Jembatan di Desa Purwotani

 

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2023 yang tercatat sebesar 4,00 persen.

Desa 'Cantik' di Kabupaten Pesawaran Lampung

 

"Jika dibandingkan dengan triwulan II-2023, pertumbuhan mencapai 4,80 persen," ungkap Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, dalam rilis resmi yang disampaikan secara daring dari Bandar Lampung, Senin (5/8/2024). 

Sektor Konsumsi dan Investasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung

 

Pada triwulan II-2024, perekonomian Lampung masih didominasi oleh sektor pertanian, yang memberikan kontribusi sebesar 29,04 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 

 

Industri pengolahan menyumbang 17,66 persen, sementara sektor perdagangan berkontribusi sebesar 13,69 persen. 

 

Total PDRB berdasarkan harga berlaku mencapai Rp124,69 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan mencapai Rp73,36 triliun.

 

Menurut BPS, sektor pertanian tetap menjadi pilar utama dengan pertumbuhan sebesar 0,32 persen. 

 

Sektor industri pengolahan mencatat pertumbuhan sebesar 4,77 persen, sedangkan sektor perdagangan meningkat sebesar 5,36 persen. 

 

Ketiga sektor ini secara kolektif menyumbang lebih dari 60,39 persen terhadap total PDRB Lampung. 

 

"Jika dibandingkan dengan triwulan I-2024, ekonomi Provinsi Lampung tumbuh sebesar 9,71 persen secara kuartal-ke-kuartal (q-to-q)," jelas Atas.

 

Dari perspektif pengeluaran, PDRB Lampung pada triwulan II-2024 masih didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga, dengan kontribusi sebesar 62,54 persen, diikuti oleh ekspor sebesar 55,46 persen, dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 29,57 persen. 

 

"Ketiga komponen ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung yang menunjukkan tren positif," tambahnya.

 

Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga mencatat pertumbuhan sebesar 4,69 persen, sedikit meningkat dari triwulan I-2024 yang tumbuh sebesar 4,67 persen. 

 

Komponen ekspor menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 14,20 persen, dibandingkan dengan pertumbuhan 6,10 persen pada triwulan sebelumnya. 

 

Peningkatan ini didukung oleh bertambahnya volume muatan barang melalui Pelabuhan Panjang. 

 

Sementara itu, PMTB tumbuh sebesar 3,33 persen, lebih tinggi dari 2,31 persen pada triwulan I-2024.

 

Pertumbuhan ekonomi Lampung ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk perayaan hari besar keagamaan, panen raya, serta liburan sekolah yang meningkatkan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi dan kunjungan ke tempat wisata.

 

Dari sisi lapangan usaha, sektor Transportasi dan Pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 15,19 persen, diikuti oleh sektor Jasa Lainnya dengan pertumbuhan 9,89 persen, dan sektor Jasa Perusahaan dengan pertumbuhan 9,44 persen. 

 

"Peningkatan aktivitas di sektor transportasi dan pergudangan didorong oleh momen mudik Lebaran dan liburan sekolah," dijelaskan Kepala BPS. 

 

Jika dilihat dari sisi semesteran, antara Semester I-2024 dengan Semester I-2023, ekonomi Lampung tumbuh sebesar 4,08 persen. 

 

Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor Transportasi dan Pergudangan, yang mencatat pertumbuhan sebesar 13,37 persen, diikuti oleh sektor Jasa Perusahaan sebesar 9,68 persen, dan sektor Administrasi Pemerintahan sebesar 9,55 persen.

 

Selain itu, komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 16,27 persen. 

 

Ekspor barang dan jasa juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 10,25 persen, baik untuk ekspor luar negeri maupun antar pulau. 

 

"Pertumbuhan PK-LNPRT didorong oleh aktivitas Pemilu, sementara peningkatan ekspor menunjukkan pertumbuhan yang sehat di sektor perdagangan internasional dan antar pulau," pungkasnya. (*)