Ibu Pratama Wijaya Kusuma Tuntut Keadilan, Desak Hukuman Setimpal bagi Pelaku Kekerasan Diksar Mahepel
- Lampung.viva
Kronologi Kekerasan dan Bantahan Riwayat Penyakit
Wirna menceritakan bahwa Pratama adalah anak yang rajin dan penurut. "Waktunya salat, dia ke masjid. Puasa rajin, ke kampus rajin," tuturnya.
Ia mengenang saat Pratama sempat meminta izin untuk mengikuti kegiatan naik gunung tersebut. "Saya bilang jangan ikut. Nanti capek. Anak saya bilang dia pergi bersama teman-temannya. Sempat saya tidak kasih (izin) untuk pergi ke diksar itu. Lalu anak saya ngambek. Dia bilang sudah gede, jangan dikekang terus," beber Wirna.
Wirna juga menegaskan bahwa sejak kecil, Pratama tidak memiliki riwayat sakit berat. "Anak saya dari kecil tidak ada riwayat sakit. Paling hanya sakit panas, batuk, pilek. Tidak ada penyakit aneh-aneh. Belum pernah masuk ke rumah sakit," kata Wirna.
Menurut Wirna, Pratama untuk kali pertama dirawat di rumah sakit setelah mengalami penyiksaan selama diksar. Dokter menjelaskan adanya penggumpalan darah di bagian kepala Pratama.
Wirna menambahkan, Pratama mengaku ditendang di bagian dada dan perut oleh seniornya, bahkan diinjak-injak.
"Saat itu saya mau mengadu tidak boleh, karena diancam. Saya tidak terima," kata Wirna.