Aksi Petani Singkong di Lampung Hampir Ricuh, Tuntutan Kenaikan Harga Tak Kunjung Terpenuhi

Demo petani menarik kawat berduri di Pemprov Lampung.
Sumber :
  • Lampung.viva

Bandar Lampung, Lampung – Suasana tegang mewarnai aksi ribuan petani singkong di depan Kantor Gubernur Lampung, Senin (14/1/2025). Para petani yang menuntut kenaikan harga singkong hampir terlibat bentrok dengan aparat keamanan karena merasa tuntutan mereka tak kunjung ditanggapi.

Nasib Petani di Lampung Selatan Merana: Bulog Terlambat Bayar Gabah, Petani Gigit Jari

Mereka mengacungkan poster-poster karton berisi tulisan tuntutan mereka serta orasi dari atas truk. Pagar kawat berduri yang melingkari Kantor Gubernur dan DPRD Lampung ditarik para petani dari tangga ke arah lapangan.

Massa yang sudah berkumpul sejak pagi hari tampak geram saat pagar kawat berduri yang melingkari kantor gubernur ditarik. Mereka mengacungkan poster-poster berisi tuntutan kenaikan harga singkong hingga Rp1.890 per kilogram.

Dugaan Mafia Tanah dan Pengrusakan Hutan TNBBS Dilaporkan GERMASI ke Kejati Lampung

Pihak kepolisian minta para petani tenang dan aksi dengan hati yang bersih dan menjamin akan mengawal aksi. "Tolong teman-teman jangan mudah terprovokasi untuk anarkis," ujar seseorang dari barisan keamanan.

Suara dari mobil komando yang lebih kuat langsung mengalihkan perhatian massa. "Cek cek, perhatian perhatian, kita satu komando," buka salah seorang koordinator aksi yang menuntut harga singkong naik.

Panen Raya Padi bersama Presiden Prabowo, Pemkab Pesawaran Fokus Tingkatkan Ketersediaan Air dan Serapan Gabah Petani

Hingga berita ini diturunkan, Pj Gubernur Lampung Samsudin belum juga menemui para petani singkong yang menggelar aksi demonstrasi di Lapangan Korpri, Senin pagi (14/1/2025). 

Mereka mendesak agar realisasi ketetapan gubernur yang mengesahkan kesepakatan harga singkong Rp1.400 per kilogram dan refaksi maksimal 15 persen segera dilaksanakan. 

Halaman Selanjutnya
img_title