Lampung Timur dan Mesuji: Dua Daerah Penyumbang Inflasi Tertinggi di Lampung

Lanmark Provinsi Lampung
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Lampung – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat dinamika inflasi yang beragam di sejumlah daerah pada Desember 2024. 

Anggota DPR RI Almuzzammil Yusuf Serap Aspirasi Terkait RUU Statistik di BPS Provinsi Lampung

 

Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Mesuji muncul sebagai daerah penyumbang inflasi tertinggi di Provinsi Lampung berdasarkan data inflasi bulanan (month-to-month) dan tahunan (year-on-year).

Dugaan Korupsi Dana PI WK OSES, M. Dawam Rahardjo Terima Rp 322 Juta, Uang Sudah Disita Kejati Lampung

Muhammad Ilham Salam, Statistisi Ahli Madya BPS Lampung

Photo :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Menurut Statistisi Ahli Madya BPS Lampung, Muhammad Ilham Salam, inflasi bulanan tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur dengan angka mencapai 0,68 persen. 

Bupati Lampung Timur jadi Saksi Kasus PT LEB di Kejati?

 

"Komoditas seperti cabai merah dan bawang merah menjadi pendorong utama inflasi di daerah ini," ungkapnya dalam rilis resmi, Kamis (2/1/2024). 

 

Sebaliknya, pada tingkat inflasi tahunan, Kabupaten Mesuji mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,78 persen. Kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi kontributor terbesar. 

 

"Komoditas seperti kopi bubuk, bawang merah, dan sigaret kretek mesin menjadi penyumbang utama inflasi tahunan di Mesuji," jelas Ilham.

 

Peran Kelompok Makanan dalam Inflasi

 

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau terus mendominasi andil inflasi di Lampung, baik bulanan maupun tahunan. 

 

Pada inflasi bulanan Desember 2024, kelompok ini menyumbang 0,43 persen dari total inflasi sebesar 0,47 persen. 

 

Komoditas utama seperti cabai merah (0,12 persen), bawang merah (0,08 persen), dan telur ayam ras (0,05 persen) mencerminkan tingginya volatilitas harga bahan pangan.

 

Sementara itu, pada inflasi tahunan, kelompok yang sama memberikan kontribusi signifikan sebesar 0,62 persen dengan inflasi mencapai 1,83 persen. 

 

"Komoditas seperti kopi bubuk, bawang putih, dan cumi-cumi menjadi tambahan faktor yang mendorong inflasi tahunan," kata Ilham.

 

Potret Inflasi di Daerah Lain

 

Selain Lampung Timur dan Mesuji, dua daerah lainnya juga menunjukkan dinamika inflasi yang menarik. Kota Metro mencatat inflasi bulanan sebesar 0,58 persen, sedangkan Kota Bandar Lampung menjadi wilayah dengan inflasi bulanan terendah sebesar 0,36 persen.

 

Meski lebih rendah dibandingkan daerah lain, Kota Bandar Lampung tetap memberikan kontribusi melalui komoditas seperti cabai rawit dan terong. 

 

"Harga komoditas ini berfluktuasi akibat faktor cuaca dan distribusi," tambah Ilham.

 

Peluang Stabilitas Harga di 2025

 

Melihat tren ini, pemerintah daerah diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan distribusi bahan pangan dan memperkuat koordinasi antarwilayah untuk menjaga stabilitas harga. 

 

Lampung Timur dan Mesuji, sebagai daerah dengan inflasi tinggi, dapat menjadi prioritas dalam program stabilisasi harga yang melibatkan petani, distributor, dan konsumen.

 

"Pengendalian harga bahan pangan tidak hanya menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga mendorong stabilitas ekonomi daerah," pungkas Ilham. (*)