Dua Pabrik Karet PTPN I Regional 7 Jadi Objek Benchmarking Personel Kebun Cikumpay

PTPN I Regional 7 saat berkunjung
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

"Meskipun pabrik kami merupakan pabrik tua hasil nasionalisasi dari perusahaan Belanda, kami tetap mempertahankan performa untuk menghasilkan produk berkualitas yang diterima pasar global," ujar Fadlan.

Coca-Cola Luncurkan Botol 100% rPET di Indonesia

Hari kedua, kunjungan dilanjutkan ke Pabrik Karet RSS Kebun Kedaton, yang menghasilkan karet bermutu tinggi (high-grade) jenis RSS (ribbed smoke sheet). Tim mencermati setiap tahap proses produksi, mulai dari pengolahan lateks segar hingga produk jadi siap ekspor.

Yessy Plofesi, Manajer Kebun Kedaton, menjelaskan bahwa pengolahan di pabrik ini sangat ketat, dengan manajemen waktu dan kualitas yang terintegrasi dari kebun hingga pabrik.

Jelang Pelantikan Presiden Terpilih, Bingkai Foto Prabowo-Gibran Laris Manis di Bandar Lampung

Yessy menambahkan, bahan baku RSS yang digunakan berasal dari lateks segar yang disadap langsung dari kebun.

"Kami hanya menggunakan lateks dari kebun sendiri atau kebun seinduk. Kualitas produk yang dihasilkan mencapai 99 persen dari standar mutu, dengan dominasi pasar internasional," jelasnya.

Penyesuaian Tarif Tol Terpeka Dimulai 17 Oktober 2024, Hutama Karya Berikan Diskon Tarif 30 Persen

Hasil dari kunjungan benchmarking ini, Tim dari Kebun Cikumpay mencatat beberapa hal yang dapat diadopsi, salah satunya adalah efisiensi waktu proses pengeringan karet di kamar asap yang di Pabrik Kedaton bisa dilakukan dalam tiga hari, lebih cepat dibanding di Cikumpay yang membutuhkan lima hari.

SEVP Operation PTPN I Regional 7, Wiyoso, mendukung program benchmarking ini, seraya menyebut bahwa berbagi keunggulan antara regional atau perusahaan merupakan langkah penting untuk meningkatkan kinerja.

Halaman Selanjutnya
img_title