IAI Darul Fattah Lampung Resmi Jadi Institut, Siap Jadi Referensi Studi Islam di Lampung
- Istimewa
Bandar Lampung, Lampung – Institut Agama Islam (IAI) Darul Fattah Lampung resmi berdiri setelah melalui proses transformasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Peresmian ini menjadi tonggak sejarah baru bagi pendidikan Islam di Lampung.
Dalam sambutannya, Rektor IAI Darul Fattah Lampung, Dr. Nurkholis LC, M.A, menegaskan komitmen kampus untuk menjadi referensi terdepan studi Islam yang moderat dan bermartabat.
"Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis dan adaptif terhadap perkembangan zaman," ujar Nurkholis.
Menurut Nurkholis, IAI Darul Fattah Lampung berdiri tegak untuk semua golongan dalam membangun ukhuwah islamiyah, insaniyah dan wathaniyah. Hal itu sesuai dengan tema kegiatan yang diangkat "Melangkah bersama menuju pendidikan Islam yang moderat dan berdaya saing".
Dijelaskannya, kampus Darul Fattah Lampung bediri sejak 2007 sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Kemudian, bertransformasi menjadi IAI setelah mendapat izin perubahan bentuk dari Kemenag RI No. 905 Tahun 2024, tepatnya pada 27 Agustus 2024.
IAI saat ini memiliki dua fakultas: Tarbiyah dan Ushuluddin dengan 4 program studi: pendidikan bahasa arab, pendidikan agama Islam, pendidikan guru MI dan pendidikan ilmu al-Quran dan tafsir.
Adapun tenaga pendidik sebanyak 50 orang dengan mahasiswa aktif yang saat ini berjumlah 1.200. IAI Darul Fattah memiliki standar kompetensi lulusan dengan kemampuan bahasa arab, tahsin, tahfidz, dakwah, dan menguasai ilmu al-Quran.
"Kita sudah memiliki kurang lebih 800 alumni yang berkiprah dibidang pendidikan dan dakwah sosial kemasyarakatan," ungkap Nurkholis, di kampus setempat, di Jalan Panglima Polim No. 2A, Segala Mider, Tanjungkarang Barat, Bandarampung.
Nurkholis juga mengungkapkan optimisme bahwa institut ini dapat menjadi lembaga pendidikan unggulan yang adaptif dan progresif.
"Peresmian ini menjadi momentum untuk memulai perjalanan IAI Darul Fattah sebagai lembaga pendidikan Islam yang siap menghadapi tantangan global," ujarnya.
Dengan kombinasi tradisi keislaman yang kuat dan pendekatan modern, institut ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam menghadapi era yang semakin kompleks.
Peresmian tersebut dihadiri langsung Plt. Deputi VI Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK RI Prof. Dr. Warsito S.Si.,DEA.,Phd., yang didampingi Prof. Asep Sunandar selaku Asisten Deputi Bidang Moderasi Beragama.
Prof. Warsito mengapresiasi visi besar IAI Darul Fattah Lampung dan mengucapkan selamat atas diraihnya alih status yang menjadi institut, yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat kedepannya.
Dia berharap, dalam waktu dua tahun, IAI Darul Fattah dapat beralih status menjadi universitas. "Ya, kita yakin dua tahun IAI Darul Fattah bisa bertranformasi menjadi universitas".
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Lampung, Dr. H. Puji Raharjo, S.Ag, S.S, M.Hum, yang juga hadir, berharap, IAI Darul Fattah bisa survive menghadapi era BANI (Brittle, Anxious, Nonlinear, Incomprehensible).
"Era BANI membawa perubahan yang sangat cepat. Dunia menjadi semakin rapuh, penuh kecemasan, tidak terduga, dan sulit dipahami. Pendidikan, termasuk pendidikan Islam, harus mampu beradaptasi, agar tetap relevan," kata Puji.
Dia menilai, ini menjadi momen penting untuk menegaskan peran pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan global. Menurutnya untuk bertahan di era BANI, diperlukan pendekatan yang strategis.
Dia menyoroti pentingnya membangun ketahanan (resilience) dalam sistem pendidikan, mengurangi kecemasan dengan menanamkan nilai-nilai spiritual, dan mengintegrasikan teknologi modern dengan pembelajaran berbasis keislaman.
Menurutnya, IAI Darul Fattah memiliki potensi besar untuk menjadi mercusuar pendidikan Islam yang tidak hanya bertahan, tetapi juga unggul dalam menghadapi perubahan global.
"Institut ini harus menjadi rumah ilmu yang membangun generasi tangguh, bukan hanya secara intelektual, tetapi juga spiritual. Generasi yang lahir dari lembaga ini diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dengan iman dan ilmu sebagai landasan," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ketua Yayasan Darul Fattah, KH. Abu Azzam Aryasin, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Perubahan status dari sekolah tinggi menjadi institut ini adanya campur tangan dari Allah SWT.
"Jangan terlalu euforia dan terlena dengan sudah beralihnya dari sekolah tinggi menjadi institut. Mari kita buat program yang membangun dan mengacu ketakwaan kepada Allah SWT," ucapnya.
Dia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memastikan keberlangsungan pendidikan Islam yang berkualitas.
Turut hadir pula Pj. Gubernur Lampung yang diwakilkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Lampung, Dani Wahyudi, S.STP., M.Si. dan Kasubdit Ketenagaan Kementerian Agama RI, Muhammad Aziz Hakim, M.H.(*)