Mengedukasi Anak-Anak di Lampung tentang Pentingnya Konservasi

Davina Veronica, Honorary Advisor FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Siswa-siswi dari SD Al Kautsar dan SD Al Hikmah Bandar Lampung diberikan diedukasi tentang konservasi keanekaragaman hayati, khususnya kelestarian tumbuhan dan kesejahteraan satwa.

Kebakaran Hutan Ancam Keanekaragaman Hayati Way Kambas, Tim Gabungan Siaga

 

Acara bertajuk "Mari Lestarikan Keanekaragaman Hayati Provinsi Lampung" ini diadakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Lampung bekerja sama dengan FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds pada Senin, 19 Agustus 2024, di Perpustakaan Daerah Lampung.

Merawat Warisan Alam, Upaya Lampung Menjaga Harmoni Hutan dan Manusia

 

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan kepada generasi muda mengenai peran penting hutan sebagai penyangga kehidupan bagi manusia dan satwa. 

Kematian Tragis Harimau Sumatera Bayangi Perjalanan GTD 2024, Terus Menerus Mengancam Populasi

Sesi foto bersama

Photo :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Ruchyansyah, menjelaskan bahwa hutan di Lampung mencakup sekitar 948 ribu hektar atau 28,4 persen dari luas daratan provinsi ini. 

 

Dari jumlah tersebut, 56 persen dikelola oleh pemerintah provinsi, termasuk hutan lindung, hutan produksi, dan Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdurrahman.

 

"Dari luas total hutan tersebut, sekitar 480 ribu hektar berada di bawah pengelolaan provinsi, sementara 14 persen sisanya adalah kawasan alami yang menjadi habitat penting bagi satwa liar," ungkap Ruchyansyah. 

 

Ruchyansyah juga menekankan pentingnya pendidikan lingkungan untuk menghadapi tantangan degradasi hutan. 

 

"Walaupun kita tidak dapat mengembalikan hutan ke kondisi aslinya, kita harus terus berupaya menjaga fungsi ekosistem yang seimbang. Sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat, khususnya anak-anak dan petani, sangat penting untuk menciptakan keseimbangan antara manusia dan alam," tambahnya.

 

Sebagai bagian dari upaya konservasi, Dinas Kehutanan Lampung menggandeng petani lokal dalam program "petani terbina," yang mendapatkan pelatihan tentang pengelolaan lahan ramah lingkungan. 

 

Langkah ini bertujuan untuk mengarahkan praktik pengelolaan lahan agar lebih selaras dengan upaya pelestarian hutan.

 

"Walaupun kita tidak bisa mendidik satwa, kita bisa mendidik manusia. Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat bisa belajar hidup berdampingan dengan satwa di kawasan hutan," jelas Ruchyansyah.

 

Direktur Eksekutif FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds, Marison Guciano, menekankan peran penting hutan sebagai tempat perlindungan terakhir bagi burung-burung yang diselamatkan dari perdagangan ilegal. 

 

"Hutan di Lampung adalah rumah bagi burung-burung ini. Jika hutan rusak, mereka tidak akan memiliki tempat lain untuk kembali. Oleh karena itu, kita semua harus berkomitmen menjaga kelestarian hutan di Lampung," tegas Marison.

 

Melalui kegiatan edukasi ini, diharapkan kesadaran ekologis dapat ditanamkan pada anak-anak, mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi yang menjaga dan melestarikan lingkungan. 

 

Davina Veronica, Honorary Advisor FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds, menekankan bahwa kawasan hutan di Lampung sangat penting. 

 

"Tidak hanya sebagai penyangga kehidupan masyarakat, tetapi juga sebagai rumah bagi jutaan satwa liar, termasuk sekitar 200 ribu burung sitaan yang telah dilepasliarkan dalam lima tahun terakhir," kata Davina. 

 

Davina berharap agar hutan di Lampung dapat terus dilestarikan untuk memberikan manfaat berkelanjutan bagi manusia dan satwa liar. 

 

Ia juga mengajak generasi mendatang untuk mengembangkan kecintaan dan kepedulian terhadap pelestarian hutan dan satwa liar. (*)