Lampung dalam Tren Positif Kinerja Ekonomi Triwulan II 2024

Kepala KPw Bank Indonesia Lampung, Junanto Herdiawan
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Pada triwulan II 2024, ekonomi Provinsi Lampung mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 4,80% dibandingkan tahun lalu, melonjak dari 3,30% pada triwulan sebelumnya. 

Pasar Natar Lampung Selatan Diresmikan, Telan Anggaran Rp46,77 M

 

Kepal Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Lampung, Junanto Herdiawan menjelaskan dalam keterangan tertulis pada Rabu 7 Agustus 2024, bahwa peningkatan ini didorong oleh kuatnya permintaan domestik dan perbaikan dalam sektor eksternal. 

Bagaimana Perekonomian Lampung di Triwulan III-2024? Ini Kata BPS

 

Secara nominal, perekonomian Lampung pada triwulan II 2024 mencapai Rp124,69 triliun berdasarkan Angka Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Rp72,36 triliun berdasarkan Angka Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010.

Ardito Wijaya Lantik HIPMI Lampung Tengah, Siap Jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah

 

Pertumbuhan positif ini terutama didukung oleh stabilitas dalam konsumsi rumah tangga dan kenaikan investasi. 

 

Konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan 4,69% year-on-year (yoy), relatif stabil dibandingkan 4,67% pada triwulan sebelumnya, seiring dengan tingginya permintaan selama periode hari besar keagamaan. 

 

Selain itu, investasi atau Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 3,33% yoy, lebih tinggi dibandingkan 2,31% pada triwulan sebelumnya.

 

Sektor eksternal juga berkontribusi terhadap peningkatan kinerja ekonomi Lampung.

 

Net Ekspor tumbuh 42,44% yoy pada triwulan II 2024, berbalik dari kontraksi 85,50% pada triwulan sebelumnya.

 

Peningkatan ini disebabkan oleh lonjakan ekspor komoditas CPO selama hari besar keagamaan dan perbaikan ekspor kopi robusta pada panen raya.

 

Impor tumbuh 13,47% yoy, naik dari 8,73% pada triwulan sebelumnya, didorong oleh kenaikan impor barang konsumsi dan bahan baku.

 

Dari segi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan II 2024 didorong oleh sektor Transportasi dan Pergudangan, Industri Pengolahan, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Pertanian.

 

Sektor Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan 15,19% yoy, meningkat dari 11,46% pada triwulan sebelumnya, berkat meningkatnya mobilitas selama hari besar keagamaan dan libur sekolah.

 

Sektor Konstruksi tumbuh 8,08% yoy, lebih tinggi dari 6,86% seiring dengan pembangunan pusat perbelanjaan dan fasilitas pendidikan. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh 0,32% yoy, pulih dari kontraksi 10,96% pada triwulan sebelumnya berkat periode panen raya.

 

Sementara itu, meskipun pertumbuhan sektor Industri Pengolahan melambat menjadi 4,77% yoy dari 6,51% pada triwulan sebelumnya, sektor ini tetap menunjukkan kekuatan, dengan Prompt Manufacturing Index (PMI) berada pada 67,08%.

 

Sektor Perdagangan tumbuh 5,36% yoy, melambat dari 8,58% pada triwulan sebelumnya, akibat normalisasi aktivitas perdagangan pasca puncak panen raya di Pulau Jawa.

 

Bank Indonesia memproyeksikan bahwa perbaikan kinerja ekonomi Lampung akan terus berlanjut, meskipun risiko dari sektor eksternal perlu diperhatikan.

 

Untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi, beberapa langkah yang disarankan meliputi: pertama, meningkatkan produktivitas sektor Pertanian melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian, memastikan ketersediaan air, dan memperkuat akses pembiayaan bagi petani.

 

Kedua, memperkuat sinergi antar lembaga dengan mendorong hilirisasi, mendukung sektor pariwisata, dan memperkuat koordinasi pengendalian inflasi melalui sinergi TPIP-TPID serta program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). (*)