Imbas Ciuman LGBT Sang Vokalis di Malaysia, The 1975 Batalkan Pertunjukan di Indonesia dan Taiwan
- REUTERS/Hannah McKay
VIVA Lampung – The 1975 mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka telah membatalkan pertunjukan konsernya di Taiwan dan Indonesia yang mayoritas Muslim. Kebijakan ini diambil setelah Malaysia melarang mereka tampil di negara tersebut karena sang vokalis mencium anggota bandnya di atas panggung dan mengkritik hukum anti LGBT di negara itu.
"Dikarenakan situasi saat ini, kami tidak dapat melanjutkan pertunjukan yang telah dijadwalkan," demikian pernyataan dari grup tersebut tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, seperti dilansir dari Reuters (24/7).
Pemerintah Malaysia menghentikan sebuah festival musik di ibu kota Kuala Lumpur pada hari Sabtu dan melarang The 1975 tampil karena dianggap "melakukan tindakan yang tidak sopan".
Homoseksualitas merupakan tindakan kriminal di Malaysia yang mayoritas berpenduduk Muslim. Kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan adanya meningkatnya intoleransi terhadap orang lesbian, gay, biseksual, dan transgender.
Peristiwa yang terjadi pada Jumat di Malaysia menimbulkan kegemparan, tidak hanya membuat pemerintah geram, tetapi juga menyulut kemarahan anggota komunitas LGBT, yang mengatakan bahwa tindakan vokalis Matty Healy dapat mengakibatkan lebih banyak stigmatisasi dan diskriminasi terhadap orang LGBT.
The 1975 seharusnya tampil pada hari Minggu di Jakarta, ibu kota negara Indonesia, negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, di mana homoseksualitas merupakan topik tabu.