'Mentalitas Dahlan': Wujud Profetik Sang Pembaharu dalam Pendidikan dan Kehidupan

KH Ahmad Dahlan
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, LampungYogyakarta, 1868, lahirlah sosok yang kelak mengubah wajah Islam Indonesia secara fundamental: KH Ahmad Dahlan. Ia bukan sekadar seorang ulama, tetapi seorang pendidik, pembaru, dan pemimpin visioner

Forum Pemuda Lampung Maju Ajak Generasi Muda Aktif dalam Kegiatan Positif, Jauhi Pengaruh Negatif

Pemikiran dan tindakannya melampaui zamannya. Di tengah masyarakat yang terbelenggu oleh praktik keagamaan yang stagnan dan sistem kolonial yang menindas, KH Ahmad Dahlan menghadirkan satu semangat baru mentalitas profetik yang berpijak pada tiga pilar utama: humanisasi, liberasi, dan transendensi.

Humanisasi: Memanusiakan Manusia dengan Pendidikan

Sambut Hari Bhayangkara Ke-79, Polres Tulang Bawang Gelar Zikir dan Doa Bersama

Keprihatinan KH Ahmad Dahlan terhadap umat Islam kala itu sangat besar, terutama saat melihat umat terlilit kemiskinan, kebodohan, dan terpinggirkan dari kemajuan. 

Ia menafsirkan amar ma’ruf secara kreatif: bukan sekadar menyeru pada kebaikan secara retoris, tetapi dengan memanusiakan manusia secara nyata. 

Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Pesawaran Gelar Doa Bersama Perkuat Iman dan Semangat

Itulah yang mendorongnya mendirikan sekolah-sekolah, di mana sistem pendidikan Belanda diadopsi untuk menunjang mutu pembelajaran, tanpa melepaskan nilai-nilai keislaman.

Ia percaya, melalui pendidikan, umat Islam bisa meraih kepercayaan diri dan tidak merasa inferior terhadap penjajah. 

Halaman Selanjutnya
img_title