'Mentalitas Dahlan': Wujud Profetik Sang Pembaharu dalam Pendidikan dan Kehidupan
- Istimewa
Pandangannya tentang kemiskinan sangat jelas: dunia bisa menjerumuskan umat, dan sedekah adalah senjata spiritual dan sosial untuk memberantasnya—sebagaimana terkandung dalam tafsir progresifnya terhadap Surat Al-Ma’un.
Transendensi: Keyakinan Spiritual sebagai Dasar Gerakan
Mentalitas Dahlan bukan sekadar gerakan sosial; ia juga memiliki dimensi transendensi yang kuat. Inilah aspek billah, atau orientasi penuh kepada Allah dalam setiap langkah.
KH Ahmad Dahlan menekankan bahwa semua aktivitas keilmuan, pendidikan, dan sosial mesti berlandaskan keimanan dan takwa.
Contoh konkret dari pendekatan transendental ini tampak dalam langkah beraninya meluruskan arah kiblat Masjid Agung Kauman. Ia menggunakan ilmu astronomi sebagai dasar, bukan sekadar taklid pada tradisi.
Ini bukan sekadar pembaruan fisik, tetapi simbol dari pemurnian akidah yang disertai keberanian menantang kebiasaan turun-temurun yang menyimpang dari ajaran Islam sejati.
Dalam metode pendidikan agamanya, KH Ahmad Dahlan punya pendekatan yang unik: mengajarkan Al-Qur’an dengan cara praktis. Baca beberapa ayat, pahami maknanya, lalu praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.