Perang Dzaturriqa’: Ekspedisi Berat yang Menjadi Simbol Keteguhan dan Kesiapsiagaan Kaum Muslimin

Perang Dzaturriqa’: strategi Nabi Muhammad menghadapi Ghathafan.
Sumber :
  • Istimewa

Suku ini sebelumnya telah berperan dalam konflik besar seperti Perang Khandaq dan Pengepungan Khaibar, serta memiliki hubungan dekat dengan Kekaisaran Romawi Timur. 

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pesisir Barat Lampung, Warga Rasakan Getaran hingga Kota Agung

Sebelum memeluk Islam, suku ini merupakan penyembah berhala Al-‘Uzza dan menjadi salah satu musuh utama kaum muslimin.

Meski tidak terjadi pertempuran besar dalam ekspedisi ini, kehadiran pasukan Rasulullah di wilayah strategis tersebut membuat pasukan Ghathafan mengurungkan niatnya untuk menyerang. 

Puluhan Massa Aksi Damai di Kejati, Minta Usut Permasalahan di Lampung Selatan

Kaum muslimin pun kembali ke Madinah dengan membawa kemenangan moral dan pesan kuat bahwa mereka selalu siap siaga menjaga wilayah Islam dari berbagai ancaman.

Dikuatkan oleh Sumber Sejarah Terkemuka

Relawan Aqsa Working Group Tubaba Galang Dana untuk Palestina

Banyak ulama dan pengamat sejarah, seperti Al-Bukhari, Ibnul Qayyim, dan Ibnu Hajar, meyakini bahwa Perang Dzaturriqa’ terjadi setelah Perang Khaibar. 

Hal ini didukung oleh fakta bahwa sahabat-sahabat seperti Abu Musa Al-Asy’ari dan Abu Hurairah ikut dalam perang tersebut, padahal mereka baru masuk Islam setelah Khaibar.

Halaman Selanjutnya
img_title