Warga Desa Hara Banjar Manis Laporkan Kades ke Kejaksaan, Soroti Dugaan Korupsi Dana Desa
- Foto dokumentasi istimewa
APBDes 2022–2024: Diduga terdapat penyelewengan sekitar Rp350 juta, termasuk pembangunan rabat beton yang diborongkan kepada pihak ketiga, pengadaan sapi fiktif senilai Rp60 juta, dan penyertaan modal BUMDes sebesar Rp50 juta yang diduga tidak masuk ke kas desa.
Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) tahun 2024: Dari pagu anggaran Rp100 juta untuk pengadaan 30.000 bibit tanaman, warga menyebut hanya 15.000 bibit yang terealisasi. Sebagian penerima bibit diduga fiktif.
Bantuan P3A dari Provinsi: Dari bantuan senilai Rp196 juta, warga menyebut hanya sekitar Rp100 juta yang digunakan untuk kegiatan, sisanya tidak jelas peruntukannya.
Pemotongan Siltap aparatur desa: Dilakukan sejak 2022 sebesar Rp300 ribu per bulan, dan naik menjadi Rp500 ribu pada 2025. “Kata mereka untuk menutupi temuan Inspektorat Rp11,7 juta. Tapi kenapa dibebankan ke aparatur?” kata H.