Petani Ketapang Tagih Ratusan Juta Pembayaran Gabah ke Bulog Lampung Selatan
- Lampung.viva
Lampung Selatan, Lampung – Ratusan juta rupiah hasil penjualan padi milik petani di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, hingga kini belum juga dibayarkan oleh Kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalianda.
Keluhan keras datang dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Jawara Tani yang merasa dirugikan dan seperti dipermainkan oleh pihak Bulog.
Ketua Kelompok Tani Jawara Tani, Bang Jalu, menyatakan bahwa total tagihan yang belum dibayarkan mencapai Rp587.223.000.
Menurutnya, pembayaran seharusnya dilakukan maksimal lima hari setelah padi disetorkan, sesuai dengan sosialisasi awal dari pihak Bulog Lampung Selatan.
"Itu nota keseluruhan ada Rp587 juta lebih. Awalnya dijanjikan dua sampai tiga hari dibayar, paling lama lima hari. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Kami serahkan padi hasil panen, malah seperti dipermainkan. Bukan uang kecil, kami ini buruh tani, masih juga kena tipu," ungkap Jalu saat ditemui di halaman rumah dinas Bupati Lampung Selatan, Selasa (15/4/2025).
Lebih lanjut, Jalu mengungkapkan bahwa kelompok tani bahkan telah mengundang pihak Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Ketapang untuk duduk bersama mencari solusi. Namun, hasilnya tetap nihil. Tidak ada jawaban maupun tanggung jawab yang diambil oleh pihak Bulog atas keterlambatan tersebut.
"Kami minta Bulog bertanggung jawab dan segera bayar. Petani lain juga kasihan, harga padi rendah, uang belum dibayar, ekonomi sulit. Kami tidak minta lebih, hanya ingin hak kami dibayar. Lampung Selatan ini kampungnya Menko Pangan, Pak Zulkifli Hasan. Masa daerah Menko saja seperti ini, bagaimana dengan daerah lain?" lanjutnya geram.