Dapur MBG: Program Bergizi yang Hidupkan 50 Tenaga Kerja Lokal di Kota Metro

Siswa sekolah sedang menyantap Makanan Bergizi Gratis
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa (Yopie Pangkey)

Lampung – Program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, kini tak hanya menjadi solusi kebutuhan gizi anak sekolah di Kota Metro, tetapi juga menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal. 

Lampung Jadi Pionir Program Makan Bergizi Gratis, Libatkan Difabel di Dapur Sehat

 

Dalam kunjungannya hari ini, Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani Djausal, menyoroti peran penting Dapur MBG yang memberdayakan lebih dari 50 tenaga kerja lokal untuk menyediakan makanan bergizi bagi sekitar 3.000 siswa.

Mirza Sebut Perbaikan Jalan Rusak di Lampung jadi Prioritas Pasca Dilantik Gubernur

 

"Dapur MBG bukan sekadar dapur biasa. Ini adalah ruang kolaborasi masyarakat lokal untuk membangun generasi emas Indonesia," ujar Mirza setelah mengunjungi dapur tersebut.

Raih 3 Juta Suara Sah, RMD-Jihan Pemimpin Baru Lampung 2025-2030

 

Pemberdayaan Lokal di Dapur MBG

 

Dapur MBG yang terletak di jantung Kota Metro menjadi pusat dari kesuksesan program ini. Tidak hanya melibatkan tenaga kerja lokal, dapur ini juga memberikan kesempatan kepada komunitas disabilitas. 

 

Dua orang penyandang disabilitas telah bergabung sebagai bagian dari tim, menunjukkan inklusivitas program ini.

 

"Ini adalah salah satu dampak positif yang luar biasa dari program MBG. Selain menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak kita, program ini memberikan lapangan kerja yang inklusif dan memberdayakan masyarakat sekitar," kata Mirza.

 

Menurut salah satu pekerja dapur, Ani, yang sudah bekerja sejak awal program diluncurkan, keberadaan MBG membantu meningkatkan perekonomian keluarganya.

 

"Kami merasa bangga bisa ikut berkontribusi dalam menyediakan makanan sehat untuk anak-anak. Ini bukan hanya pekerjaan, tetapi juga kebanggaan," ungkapnya.

 

Kolaborasi dan Komitmen Lingkungan

 

Selain melibatkan masyarakat lokal, Dapur MBG juga bekerja sama dengan komunitas pertanian yang tergabung dalam HKTI, UMKM, serta institusi seperti TNI dan Polri.

 

Hal ini menjadikan program MBG sebuah ekosistem kolaboratif yang menggerakkan banyak sektor.

 

Yang tak kalah menarik, dapur ini telah mengadopsi prinsip circular economy dengan mengolah sampah makanan menjadi maggot, yang bermanfaat untuk pupuk dan pakan ternak.

 

"Kami ingin memastikan program ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak sekolah tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan," ujar Mirza.

 

Membangun Generasi Emas Melalui Gizi dan Peluang Kerja

 

Program MBG di Kota Metro membuktikan bahwa pemberian makanan bergizi bisa berdampak luas. Selain memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, program ini menciptakan efek domino berupa pemberdayaan ekonomi lokal, inklusi sosial, dan kolaborasi lintas sektor.

 

"Alhamdulillah, kita melihat manfaat luar biasa dari program ini. Lapangan kerja, peningkatan ekonomi lokal, hingga semangat gotong-royong terlihat nyata di sini. Ini langkah penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045," pungkas Mirza. (*)