Ibu Korban : Tuduhan Itu Tidak Benar, Saya Paham Kepribadian Anak Saya

Pondok Modern Pesona Al'quran Kabupaten Pesawaran Lampung
Sumber :
  • Nanang

Lampung –Pasca penganiayaan seorang bocah di Pondok Modern Pesona Al'quran Kabupaten Pesawaran Lampung pada Sabtu (04/01/25) nampak lengang dan sepi aktifitas santri.

Polres Pesawaran Kasus C3 2024 Naik Segnifikan, Satnarkoba Selamatkan Ribuan Jiwa Dari Narkoba

 

Hal tersebut terpantau dilokasi Ponpes yang nampak lengang dan sepi dari aktiifitas para santri. Dan, terlihat di lokasi tempat kejadian perkara sudah terpasang garis Police Line oleh pihak kepolisian Mapolres Pesawaran Lampung.

Drama Kecelakaan Beruntun di Jalur Wisata Pesawaran, Polisi : Tidak Ada Korban Jiwa

 

Sedangkan, jarak antara rumah korban dan pelaku penganiayaan merupakan satu komplek dengan lokasi pondok pesantren tersebut.

Lakalantas Beruntun di Jalur Wisata Pesawaran Libatkan Empat Kendaraan Saat Libur Natal

 

Dijelaskan Ritiasari (34) ibu korban bahwa anak pertamanya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu kondisinya sudah mulai membaik dan alami luka luka lebam serta melepuh.

 

"Lebam karena ditonjok. Dan, melepuh pakai pisau panas. Pelaku dihukum seberat beratnya dan laporannya secepatnya di proses. Sedangkan, anaknya itu bukan santri dipondok tersebut melainkan tetangga pelaku," ucap Ritiasari. Selasa (07/01/25).

 

Menurutnya, pelaku yang merupakan pemilik ponpes tersebut sosok kepribadian yang sangat tertutup dengan lingkungan masyarakat.

 

"Tidak bersosialisasi dengan lingkungan karena menurutnya tidak level. Lebih tertutup. Dan, santrinya cuma ada 6 anak dan pasca kejadian bubar semua santrinya. Jadi, tidak ada aktifitas lagi," jelas 

 

Sedangkan, kronologis kejadian itu bermula dari anaknya itu dituduh mencuri uang milik pemilik ponpes tersebut dengan jumlah Rp. 10.000.000,00.

 

"Tuduhan itu tidak benar, karena saya tau kepribadian anak saya. Tuduhan itu sebenarnya santri di pondok itu tapi dilimpahkan ke anak saya. Dan, menurut pengakuan pak ustad sepuluh juta rupiah," 

 

Sementara itu, Maisuri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Pesawaran Lampung mengatakan bahwa setelah mengetahui kejadian tersebut korban sudah dilakukan pendampingan yaitu pendampingan visum di Rumah Sakit Bhayangkara.

 

"Kami sudah melakukan pendampingan Visum di Rumah Sakit Bhayangkara pada hari Sabtu tanggal 4 Januari 2025. Selanjutnya, akan dilakukan pendampingan psikologis bagi anak tersebut," ucapnya.

 

Jadi, selain harus menentukan bahwa anak itu benar-benar sehat. Kami juga, sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran untuk memastikan untuk kontrol kembali.

 

Dan, karena obat-obat yang menghabis anak-anak masih tampak memar, luka-lukanya belum sembuh sehingga tadi pagi kami pendampingan kembali bersama petugas Puskesmas Bernung untuk melakukan cek kesehatan anak tersebut.

 

Dan, langsung kami kemarin ketemu dengan Kanit PPA Polres Pesawaran untuk meminta rujukan ke psikolog klinis agar anak tersebut benar-benar hilang dari traumanya.

 

"Kondisi anak sehat. Cuman, nampaknya rasa takut itu pasti masih ada. Maka anak tersebut kita bawa ke psikotropis yang sudah memang sudah bekerja sama dengan kami. Dan, sudah di antar hari ini dengan Molin mobil Perlindungan Anak yang ada di dinas pemberdayaan perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Pesawaran," ungkapnya.