Keluarga Korban Minta Polisi Transparan Tangani Kasus Pembunuhan
- Nanang
Lampung –
Peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi pada Jum'at (26/07/24) sore di Dusun Saribumi Wates Selatan Gading Rejo Pringsewu Lampung dengan menewaskan Feri Handika (34) yang meninggal dunia akibat hujaman pisau sebanyak 10 kali oleh pelaku Alfan Gunawan (27).
Dan, peristiwa pembunuhan sadis itu pihak keluarga meminta hukuman seadil adilnya bagi pelaku. Hal itu diutarakan oleh istri korban pembunuhan.
Dan, juga kerabat korban Ansori yang meminta pihak kepolisian transparan dalam penanganan perkara pembunuhan.
"Semoga pelaku bisa dihukum secara adil dan seadil adilnya," ucap Watsina pada Minggu (28/07/24).
Hal senada diutarakan Ansori, dirinya mewalili keluarga besar korban berharap pihak kepolisian untuk transparan dalam menangani kasus pembunuhan.
"Kami memohon, meminta untuk ditangani dengan proses hukum seadil adilnya. Dan, transparan, " pintanya.
Menanggapi hal tersebut Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prastya mengungkapkan bahwa pihaknya akan menanganj kasus pembunuhan tersebut dengan profesional dan transparan. "Kami akan tangani sesuai aturan yang sudah ada," jelasnya.
Sementara itu, menurut pengakuan Alfan Gunawan pelaku pembunuhan bahwa kronologis itu bermula dari korban yang kerap menggeber geber motornya disamping kamar pelaku.
"Geber geber motor. Anak saya sedang sakit. Saya tegur tapi tidak digubris oleh korban. Saya terganggu, saya khilaf dan saya tusuk pakai pisau dapur," ucap Arfan Gunawan pada Jum'at (26/07/24).
Dan, kata Alfan bahwa dirinya tidak dendam dengan korban. Karena, korban sering geber geber motor.
"Kalau dendam tidak ada. Karena keseringan geber geber motor. Kalaupun dendam sudah saya habisi sejak lama," jelasnya.
Dan, pelaku habisi nyawa korban dengan menusukkan pisau dapur sebanyak sepuluh kali dibagian tubuhnya.
"10 kali. Bagian dada, karena dia ngelak ada yang kena tangan dan kaki. Kalau meninggal ditempat saya tidak tau. Sesudah itu, mobil datang saya ikut anter korban kerumah sakit," terangnya.
Atas perbuatannya itupun pelaku merasa menyesal telah menghabisi nyawa tetangganya.
"Saya menyesal pak. Kalau niat saya pindah mungkin tidak akan terjadi seperti ini," pungkasnya.