Mahepel Akui Adanya Kelalaian Saat Diksar, Dekan FEB Unila: Pratama Wijaya Meninggal Dunia Terkena Tumor Otak
- Lampung.viva
Bandar Lampung, Lampung – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) Prof Nairobi, buka suara terkait Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) Jurusan Bisnis Digital 2024, Pratama Wijaya Kusuma yang meninggal dunia setelah mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi mahasiswa pencinta alam (mahepel) FEB Unila.
Menurut Prof Nairobi, korban meninggal dunia karena sakit dan terindikasi terkena tumor otak. Ia meninggal dunia ketika dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Muluk (RSUDAM).
"Pada April 2025, salah satu peserta diksar bernama Pratama Wijaya Kusuma sakit dan terindikasi terkena tumor otak, dan meninggal dunia ketika dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Muluk (RSUDAM)," kata Nairobi, saat ditemui Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Senin (02/06/2025).
Nairobi menjelaskan awalnya para pengurus Mahepel telah meminta izin kepada Dekanat pada 14-17 November 2024 bahwa Mahepel melakukan diksar terhadap rekrutmen anggota baru sebanyak 6 orang.
Kemudian, pihak Dekanat mendapatkan laporan bahwa dalam Diksar salah seorang mahasiswa bernama Muhammad Arnando Al Faaris mengalami masalah pendengaran, juga isu pelatihan melampaui kewajaran terhadap fisik peserta.
"Kami memanggil panitia dan pengurus untuk dilakukan sidang terbukapada 12 Desember 2024. Mereka menyadari terjadinya kelalaian pelaksanaan tersebut," jelasnya.
Nairobi mengungkapkan, pengurus organisasi Mahepel mengakui adanya kelalaian saat pendidikan dasar (diksar). Panitia Diksar berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan maka mereka siap dibekukan organisasi, dan dibuat dalam surat pernyataan.