ITERA Lahirkan Sarjana Teknik Perkeretaapian Pertama di Indonesia
- Foto Dokumentasi Riduan
Ia menambahkan bahwa pemutakhiran kurikulum di ITERA bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang menguasai teknologi terkini, berkompeten dalam pengelolaan sarana dan prasarana, serta memahami pentingnya aspek keberlanjutan dalam pembangunan perkeretaapian.
Kebijakan ini juga sejalan dengan Visi Asta Cita Prabowo-Gibran, yang menitikberatkan pada kemandirian bangsa dalam sektor transportasi.
Sebagai bagian dari Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030, pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas SDM di bidang ini.
ITERA, melalui sinergi dengan Kementerian Perhubungan, berkomitmen membangun generasi insinyur yang siap mendukung program-program transportasi rel, baik dalam pembangunan kereta cepat, LRT, MRT, maupun sistem angkutan massal perkotaan berbasis rel.
“Sinergi pendidikan dan teknologi sangat diperlukan. Kami mendorong penguasaan teknologi hijau dan mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam proyek-proyek perkeretaapian, demi masa depan yang lebih baik,” tambah Ir. Mohamad Risal.
Pemutakhiran kurikulum ini juga diharapkan dapat mengatasi tantangan besar, seperti keterbatasan SDM yang mampu mengoperasikan sistem perkeretaapian modern, serta menyiapkan tenaga ahli yang memahami standar keselamatan internasional.
ITERA berencana mengintensifkan pelatihan praktik dan kerjasama industri untuk memastikan lulusan siap terjun ke dunia kerja.