Vitamin Demokrasi dari Lampung: Polisi Harus Siap Dikritik, Bukan Sekadar Kuat

Dialog antara mahasiswa dan Jajaran Polda Lampung.
Sumber :
  • Istimewa

Ukuran sejati modernitas sebuah institusi, katanya, adalah seberapa luas mereka membuka ruang bagi koreksi publik.

Unila Targetkan Hasil Investigasi Kematian Mahasiswa FEB Rampung Dua Pekan Lagi

"Masalah utamanya bukan hanya soal kinerja, tapi soal sikap. Ketika kritik dianggap sebagai ancaman, maka hubungan antara institusi dan rakyat akan makin renggang," tambahnya.

Ia pun mengingatkan bahwa pernyataan Kapolda Lampung akan diuji bukan saat mikrofon menyala, melainkan ketika kritik datang dari arah yang tak nyaman. 

Ibu Pratama Wijaya Kusuma Tuntut Keadilan, Desak Hukuman Setimpal bagi Pelaku Kekerasan Diksar Mahepel

"Rakyat tidak butuh polisi sempurna. Yang dibutuhkan adalah polisi yang bisa mendengar, menimbang, dan berubah," tegasnya.

JAN berharap sikap Helmy Santika bisa menjadi contoh nasional. Keterbukaan, kata Romadhon, harus menjadi bagian dari kesadaran, bukan sekadar tuntutan administratif.

LBH Bandar Lampung Desak Pengungkapan Kasus Kematian Mahasiswa Unila: Tak Ada Toleransi untuk Kekerasan Pendidikan

"Pembaruan institusi sering dinilai dari angka-angka. Padahal, pertarungan terpenting adalah melawan ego institusional. Menerima kritik adalah langkah awal yang paling jujur," ujarnya.

Romadhon menutup dengan pernyataan kuat: “Kritik adalah vitamin demokrasi. Kalau Polri cukup dewasa untuk menerimanya, maka demokrasi kita akan tumbuh sehat.”

Halaman Selanjutnya
img_title