Tujuh Rumah Warga Fajar Bulan Lampung Barat Terbakar, Diduga Akibat Kebocoran Gas Elpiji 3Kg
- Lampung.viva
Lampung Barat, Lampung – Sebuah musibah kebakaran melanda pemukiman padat di Lingkungan Sinarjaya, Kelurahan Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat, pada Minggu (2/2) sekitar pukul 09.30 WIB. Sebanyak tujuh rumah warga ludes terbakar dalam peristiwa tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kebakaran diduga dipicu oleh kebocoran tabung gas elpiji 3 kg di salah satu rumah. Api dengan cepat merambat ke rumah-rumah lainnya akibat kondisi bangunan yang berdekatan dan angin yang bertiup kencang.
Api pertama kali muncul dari rumah milik Meri Silviasari, yang merupakan rumah panggung dua tingkat semi permanen. Warga sekitar mengungkapkan bahwa sebelum api muncul, terdengar suara ledakan dari dalam rumah Meri. Diduga, ledakan tersebut berasal dari tabung gas elpiji yang bocor, yang kemudian menimbulkan percikan api dan menyebabkan kebakaran besar.
Camat Way Tenong, Nowo Wibowono, menjelaskan bahwa kebakaran ini menyebabkan rumah milik Meri Silviasari terbakar habis. Rumah milik Joharmin terbakar sebagian, sementara rumah milik Saidul, Saldin, Darmi, Jariah, dan Umsati juga terdampak pada bagian belakang rumah masing-masing.
Kebakaran cepat meluas ke rumah-rumah sekitar karena lokasi kejadian berada di pemukiman padat penduduk dengan kondisi angin yang cukup kencang. Akibatnya, api cepat menjalar dan menghanguskan beberapa rumah lainnya. Rumah milik Umsati terbakar pada bagian dapur, sedangkan rumah milik Saidul terbakar pada bagian atap garasi.
Api baru berhasil dipadamkan setelah upaya pemadaman yang dilakukan oleh tiga mobil pemadam kebakaran dari UPTD Way Tenong, Sumber Jaya, dan Kebuntebu. Proses pemadaman berlangsung cukup lama, mengingat lokasi kejadian yang padat penduduk.
"Begitu kami menerima laporan kebakaran, kami langsung menghubungi tim pemadam kebakaran dari unit Kecamatan Way Tenong, Sumber Jaya, dan Kebuntebu, termasuk Belalau, mengingat kejadian ini terjadi di pemukiman padat penduduk," kata Camat Nowo Wibowono.