Selebgram Ummu Hani Kunjungi Chinta Marsya Nafeeza, Remaja Pengidap Hidrosefalus di Lampung

Selebgram Ummu Hani mengunjungi kediaman Chinta Marsya,
Sumber :
  • Lampung.viva

Bandar Lampung, LampungSelebgram Ummu Hani mengunjungi kediaman Chinta Marsya Nafeeza (13), seorang remaja yang mengidap penyakit Hidrosefalus. Chinta dirawat oleh Ibu Nur, seorang warga Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung, yang menemukan Chinta di rumah sakit setelah ditinggalkan orang tua biologisnya.

Manfaatkan Kelengahan, Duo Spesialis 'Gasak' Barang Pasien di Rumah Sakit Bandar Lampung

 

Meski menemukan Chinta di sebuah Rumah Sakit di Lampung, namun kasih sayang Ibu Nur terhadap Chinta sudah melebihi seperti orang tua kandungnya sendiri. 

Debat Kedua Pilgub Lampung, RMD - Jihan: Pemerintah Harus Jadi Teladan dan Jamin Kepastian Hukum

 

Ummu Hani menyatakan bahwa Ibu Nur telah merawat Chinta dengan kasih sayang yang luar biasa, melebihi peran orang tua kandung. 

IDI Komitmen Dukung Kesehatan Lampung, Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah

 

"Saya sangat terharu dengan Ibu Nur, yang tetap mengasuh Chinta meski kondisi kesehatannya menantang," ujarnya. 

 

Awalnya Ibu Nur ingin memiliki anak perempuan, kemudian ia diberitahu oleh rekannya bahwa bahwa ada anak yang baru dilahirkan ditinggal pergi dengan orang tuanya dengan alasan tidak mampu membayar biaya persalinan. 

 

"Kemudian ibu Nur ini datang dan melihat kondisi bayi itu dilahirkan dengan normal seperti bayi pada umumnya. Ibu Nur kasihan melihat bayi itu dan dirawat dengan penuh kasih sayang hingga saat ini berusia 13 tahun," beber Ummu Hani.

 

Chinta yang didiagnosis dengan Hidrosefalus sejak usia dua tahun, kini membutuhkan perhatian dan dukungan lebih dari pemerintah setempat.

 

"Chinta Marsya Nafeeza atau Chinta terakhir mendapat bantuan saat Pandemi Covid-19 dari pemerintah. Kami sangat memohon untuk dinas terkait untuk segera mengambil langkah dan membantunya," tuturnya.

 

Ummu Hani juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi membantu anak-anak penyandang disabilitas lainnya di Lampung. 

 

"Mereka tidak hanya butuh kasih sayang, tetapi juga diberdayakan dan diakui keberadaannya," pungkasnya. (*)