Polres Lampung Timur Berhasil Ringkus Dua Pelaku Pencabulan Anak

Ilustrasi pencabulan.
Sumber :
  • Istimewa

Lampung Timur, Lampung – Dalam upaya memberantas tindak pidana seksual terhadap anak, Polres Lampung Timur berhasil mengamankan dua pelaku pencabulan

Polres Lampung Timur Bongkar Praktik TPPO, Korban Dipaksa Kerja di Jepang dengan Visa Wisata

 

Kedua pelaku, berinisial AK (17) dan MB (36), ditangkap atas laporan masyarakat terkait dugaan pencabulan yang dilakukan terhadap beberapa anak di wilayah hukum Polres Lampung Timur.

FGD di Lampung Timur: Kolaborasi Berantas Narkoba, Dukung Ketahanan Pangan

 

Kapolres Lampung Timur, AKBP Benny Prasetya, mengungkapkan bahwa penangkapan kedua pelaku ini merupakan hasil dari penyelidikan intensif yang dilakukan oleh tim penyidik. 

Modus Baru Prostitusi: Pecel Lele Jadi Umpan, Pelaku Ditangkap Polres Lampung Selatan

 

"Tindakan keji ini tidak akan kami tolerir. Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak kita," tegas Kapolres.

 

Berdasarkan data pihak kepolisian, tersangka AK, pada Bulan April lalu, diwilayah Kecamatan Labuhan Maringgai, diduga nekat mencabuli pacarnya DR (17) warga Kecamatan Batanghari Nuban.

 

"Tersangka AK, diduga mengawali aksinya dengan cara merayu akan menikahi korban, sebelum mengajaknya berhubungan layaknya suami istri," terangnya.

 

Sementara tersangka MB, pada awal Bulan September kemarin, diduga nekat melakukan aksi pencabulan terhadap MD (11) dan ES (12) yang merupakan warga Kecamatan Melinting.

 

Peristiwa kejahatan diduga dilakukan tersangka, dengan cara mengajak para korban kedalam kamar, untuk menonton film porno, kemudian mencabulinya.

 

Pihak Kepolisian Polsek Melinting, hingga saat ini masih terus melakukan proses pengembangan terhadap Tersangka MB, karena diduga masih terdapat korban-korban lainnya.

 

Selain menangkap para tersangka, Petugas Kepolisian Satuan Reskrim Polres Lampung Timur, dan Polsek Melinting, juga turut mengamankan Telepon Genggam, serta pakaian, sebagai barang bukti, untuk melengkapi berkas penyelidikan terkait tindak pidana pencabulan tersebut.

 

Para pelaku dijerat dengan pasal 82 UU RI No 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi UU. (*)