Cerita Warga Lampung saat Listrik Padam: Menginap di Hotel, Beli Genset Hingga Lilin Langka

Ilustrasi
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Lampung – Pemadaman listrik yang melanda sebagian wilayah Sumatera Selatan dan Lampung pada 4-5 Juni 2024 membawa dampak signifikan bagi kehidupan warga.

Curi Uang Rp20 Juta, Pedagang Sayur di Bandar Lampung Gunakan Beli Pakaian dan Alat Masak

 

Tak hanya aktivitas terhambat, warga pun harus mencari berbagai cara untuk mengatasi situasi ini.

Alasan Hasrat, Tetangga Sodomi Anak Laki-laki 8 Tahun di Bandar Lampung

 

Padamnya listrik yang disebabkan oleh gangguan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 275 KV Lubuk Linggau-Lahat ini membuat warga terpaksa beraktivitas tanpa penerangan. 

Lebih Hemat Waktu! Layanan SIM Drive Thru di Bandar Lampung Diserbu Masyarakat

 

Hal ini berakibat pada terganggunya berbagai sektor, seperti usaha, pendidikan, dan komunikasi.

 

Beberapa warga memilih untuk mengungsi ke hotel karena kondisi di rumah tidak memungkinkan. 

 

Salah satu warga Way Halim Bandar Lampung, Riana, mengaku terpaksa menginap di hotel bersama keluarganya karena listrik di rumahnya padam selama lebih dari 18 jam. 

 

"Kemarin itu pas mati lampu, di rumah panas sekali, anak-anak juga rewel. Jadi, kami memutuskan untuk minap ke hotel saja," kata dia saat diwawancarai, Kamis (6/6/2024). 

 

Di sisi lain, toko-toko yang menjual genset kebanjiran pembeli. Stok genset di beberapa toko bahkan ludes terjual dalam waktu singkat. 

 

Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan sumber energi alternatif saat terjadi pemadaman listrik.

 

"Iya, ramai sekali pembeli sejak kemarin. Stok kami sampai habis," kata Husni salah satu penjual genset di toko Jalan Antasari Bandar Lampung, Rabu (5/6/2024). 

 

Tak hanya itu, lilin pun menjadi barang langka di pasaran. Banyak warga yang memburu lilin sebagai sumber penerangan alternatif. Akibatnya, harga lilin pun melonjak naik.

 

"Saya biasanya beli lilin satu pak Rp 10-15 ribu, sekarang jadi Rp 30 ribua ," kata Ibu Ani, warga Way Kandis. 

 

Meski begitu, terkait padamnya listrik ini dijelaskan General Manager PT PLN (Persero) UID Lampung Sugeng Widodo.

 

Disampaikannya, jajaran terus mengupayakan pemulihan kelistrikan yang cepat, menjaga tingkat keselamatan dan kualitas pekerjaan yang optimal oleh petugas PLN untuk memastikan layanan kelistrikan kembali normal. 

 

Menurutnya, suksesnya PLN menormalkan sistem kelistrikan merupakan berkat upaya dan dukungan dari seluruh stakeholder serta masyarakat, sehingga saat ini semua pelanggan sudah menyala 100%.

 

Sugeng Widodo mengungkapkan saat ini Kamis (6/6) dini hari pukul 00.59 WIB, kondisi kelistrikan lampung telah normal 100 persen dan sebanyak 2,6 juta pelanggan telah kembali menyala. 

 

"Berkat dukungan dan doa dari seluruh stakeholder dan tentunya pelanggan kami semua masyarakat Lampung, Alhamdulillah pada hari ini upaya kami untuk dapat memulihkan kembali pasokan listrik Lampung telah mencapai 100 persen,” pungkas Sugeng Widodo. (*)