Unila Targetkan Hasil Investigasi Kematian Mahasiswa FEB Rampung Dua Pekan Lagi

Unila bentuk tim investigasi wafatnya mahasiswa FEB.
Sumber :
  • Istimewa

Ia menegaskan bahwa jika ditemukan pelanggaran dalam kegiatan Pendidikan Dasar Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Diksar Mahepel) FEB, Unila akan menjatuhkan sanksi tegas serta mengambil langkah-langkah pemulihan dan pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang.

Rekonstruksi Kasus Kematian Mahasiswi Unila: Tersangka Video Call Korban Usai Buang Bayi Hidup ke Sungai

"Kami tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan. Tidak akan ada yang ditutup-tutupi. Semua proses terbuka untuk audit publik. Keselamatan mahasiswa adalah prioritas kami," tegas Prof. Sunyono.

Unila juga mengimbau seluruh civitas akademika mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, hingga alumni untuk segera melaporkan jika terjadi kekerasan dalam kegiatan kampus, baik langsung ke pimpinan universitas maupun melalui platform resmi seperti lapor.go.id.

Iseng Main Polisi-Polisian, Mahasiswa di Metro Datangi Damkar untuk Lepaskan Borgol

"Kami memohon dukungan dan doa dari seluruh pihak, termasuk media dan masyarakat umum. Proses ini akan kami jalankan secara profesional dan manusiawi. Hasilnya akan kami sampaikan secara terbuka," tandasnya.

Untuk diketahui, Pratama Wijaya Kusuma diduga mengalami kekerasan fisik saat mengikuti Diksar Mahepel FEB Unila yang berlangsung pada 14–17 November 2024 di kawasan Gunung Betung, Kabupaten Pesawaran. Ia meninggal dunia pada 28 April 2025.(*)

Ekshumasi Makam Mahasiswa Korban Diksar Mahepel, Ibu Tak Hadir, Ayah Didampingi Kuasa Hukum