Kembangkan Teori at-Tarābuṭ, Prof. Yusuf Baihaqi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Tafsir Pertama UIN Raden Intan Lampung

Prof. Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., MA., sebagai guru besar Ilmu Tafsir.
Sumber :
  • Istimewa

"Banyak kesalahpahaman yang muncul karena penafsiran yang terputus-putus, tidak mengaitkan satu ayat dengan ayat lainnya. Hal ini bahkan menjadi pemicu berkembangnya Islamofobia di masyarakat," ungkap Prof. Yusuf.

Kesadaran Berlalu Lintas Lampung Tengah Masih Rendah

Makna dan Aplikasi Teori at-Tarābuṭ

Secara etimologis, at-Tarābuṭ berasal dari kata rabaṭa yang berarti "mengikat" atau "mengencangkan". 

Buaya Muara Sepanjang 4,5 Meter Berhasil Ditangkap di Sungai Way Semaka, Tanggamus

Dalam konteks tafsir, teori ini berusaha mengaitkan antar ayat atau bagian ayat dalam Al-Qur’an meskipun tidak berada dalam satu topik atau urutan mushaf yang sama. 

Pendekatan ini berbeda dari tafsir tematik (mawḍū’ī) maupun ilmu munāsabah, karena tidak terbatas pada satu tema atau susunan ayat.

Iseng Main Polisi-Polisian, Mahasiswa di Metro Datangi Damkar untuk Lepaskan Borgol

Tiga argumen utama yang mendasari pentingnya teori ini menurut Prof. Yusuf adalah Ayat Al-Qur’an saling membenarkan dan menafsirkan, merujuk kepada Al-Qur’an merupakan prioritas utama dalam penafsiran. Kemudian, Rasulullah SAW sendiri telah menerapkan prinsip pengaitan antar ayat dalam praktik tafsirnya.

Contoh Moderasi dalam Tafsir: Poligami

Halaman Selanjutnya
img_title