Gemilang Gelar Diskusi Publik pada Penutupan Pameran Satra dan Panggung Karya di Lampung
- Istimewa
"Era digital dan medsos, mendukung lahirnya karya-karya sastra, sayangnya belum tertata metoda yang ideal agar lahir karya sastra berkualitas sekaligus diterima pasar, ini yang mesti disiapkan," jelas dia.
Salah satu pendiri Gemilang, Tommy Yordan, secara gamblang menjelaskan kerja-kerja berkesenian butuh ide kreatif agar mendapat manfaat dan karya-karyanya diterima masyarakat luas.
"Ke depan dengan berorganisasi yang sifatnya saling mensuport dan melengkapi, Lampung yang banyak talenta berbakat di bidang seni budaya, semoga dapat menjadi seniman-seniman papan atas," jelas Tommy.
Di sisi lain, sastrawan Isbedy Stiawan ZS. Pada kesempatan itu, Paus Sastra Lampung itu mengatakan bahwa kesenian dapat memberi kekuatan untuk menerima perubahan-perubahan dalam hidup ini.
Isbedy juga mengajak para pemuda agar mencintai seni budaya. “Kalau kita tak bisa menghindar dari teknologi yang datang, maka kokohkan diri dengan seni budaya sebagai filter,” ucapnya.
Ruang Diskusi KPML bersama Gemilang dihadiri sekitar 150 peserta. Gemilang menyiapkan doorprize kepada penanya dan peserta yang telah memfollow IG Gemilang berupa uang, tumbler, dan kaos.
Anggi Farhan, moderator yang juga pendiri KPML mengaku puas dengan acara diskusi kepemudaan. Ia menilai antusias pengunjung yang ramai membuktikan Gemilang dan KPML sudah dikenal oleh generasi muda Lampung. “Ke depan perlu ada kolaborasi yang lebih luas,” kata dia.