Blackout Sistem Kelistrikan Pulau Sumatera: Begini Analisis dan Solusi dari Pakar Itera
- Foto Dokumentasi Istimewa
Lampung – Blackout atau pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, termasuk Lampung, adalah peristiwa luar biasa yang disebabkan oleh berbagai faktor eksternal dan internal.
Gangguan ini menyebabkan dampak yang signifikan pada berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Dosen Teknik Elektro, Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung, yang juga Ketua Tim Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Provinsi Lampung, Syamsyarief Baqaruzi menilai blackout yang terjadi pada Selasa, 4 Juni 2024 sekitar pukul 10:00 WIB pagi, umumnya kegagalan listrik ini disebabkan oleh faktor eksternal ataupun internal.
Berdasarkan informasi yang tersedia dari rekan PLN dan sosial media, gangguan terjadi pada jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 KV Linggau – Lahat, yang menyebabkan kondisi kelistrikan di Sumsel, Jambi, Bengkulu, dan Lampung serta sebagian Sistem Interkoneksi Sumatera terganggu.
Sistem transmisi Linggau ini merupakan bleed system yang saling terhubung dan mencakup beberapa wilayah di Sumatra.
Sistem ini dirancang untuk menjaga keandalan pasokan listrik, sehingga sistem kelistrikan menjadi lebih stabil dan efisien.
Sebelumnya, Syamsyarief, menjelaskan, Program Tol Listrik Sumatera 275 kV telah diresmikan sejak Juni 2019 dan dinyatakan layak beroperasi dengan mengantongi Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) yang telah di verifikasi oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian ESDM.