Gubernur Lampung Tegaskan Perambahan TNBBS Harus Dihentikan, Siap Bentuk Satgas Gabungan
- Foto Dokumentasi Riduan
Lampung – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmennya untuk menghentikan perambahan besar-besaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), khususnya di wilayah Resort Suoh, Kabupaten Lampung Barat.
Rahmat menyebutkan, hingga akhir 2024, lebih dari 7.000 hektare lahan konservasi telah berubah fungsi menjadi perkebunan kopi dan pemukiman, melibatkan sedikitnya 4.517 keluarga.
Kondisi ini, menurutnya, memperburuk konflik antara manusia dengan satwa liar seperti harimau dan gajah, yang bahkan telah menelan korban jiwa.
"Perambahan besar-besaran ini harus segera dihentikan. Kami bersama Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dan Komandan Korem 043 Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah meminta para perambah untuk segera keluar dari kawasan taman nasional," tegas Mirza, Senin (28/4/2025).
Ia menegaskan, apabila imbauan tersebut tidak diindahkan, Pemerintah Provinsi bersama aparat penegak hukum akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk melakukan penindakan tegas terhadap pelaku perambahan.
Gubernur Lampung juga mengungkapkan bahwa upaya ini akan mendapat dukungan dari masyarakat asli desa-desa penyangga taman nasional yang selama ini ikut menjaga kelestarian kawasan.
"Kami akan melaporkan kondisi ini ke pemerintah pusat dan mendorong pembentukan Satgas gabungan. Selain itu, kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah perluasan perambahan dan mengajak mereka berpartisipasi dalam rehabilitasi lahan," kata dia.
Mirza menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung siap mendampingi pemerintah pusat dalam program penyelamatan TNBBS.
Ia mengingatkan bahwa rehabilitasi yang pernah dilakukan pada 2011 harus dijaga bersama agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kami tidak ingin kawasan konservasi ini rusak lebih jauh. Ini bukan hanya soal lingkungan Lampung, tapi juga warisan nasional yang harus kita jaga," ujar Rahmat.
Dengan langkah tegas ini, Gubernur Lampung berharap Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dapat kembali berfungsi optimal sebagai benteng terakhir keanekaragaman hayati di Sumatera. (*)