Dua Pemudik Asal Serang, Banten, Pilih Mudik Lebaran dengan Sepeda ke Lampung

Mudik lebaran dengan sepeda ke Lampung.
Sumber :
  • Lampung.viva

Bakauheni, Lampung – Dua pemudik asal Serang, Banten, Riko dan Rizal, menunjukkan semangat yang luar biasa dalam menyambut Lebaran. Mereka memilih cara yang berbeda untuk mudik ke Lampung, yaitu dengan bersepeda atau gowes, menempuh perjalanan sejauh 300 kilometer.

Polres Lampung Selatan Gencarkan Razia di Bakauheni, Sikat Pungli dan Premanisme

 

Perjalanan yang mereka tempuh memakan waktu antara 5 hingga 7 jam, dan mereka berhasil sampai di Kemiling, Kota Bandar Lampung, dengan bersepeda. 

Pasca-Viralnya Video Pungli di Bakauheni, Tiga Pelaku Berhasil Diamankan Polisi

 

Walaupun mudik Lebaran sejauh ratusan kilometer terdengar "gila" bagi sebagian orang, bagi Riko dan Rizal yang merupakan pecinta sepeda, perjalanan ini memiliki pengalaman dan kesan tersendiri.

Tanya Kejelasan Kasus, Keluarga Korban Tabrak Lari di Lamteng Datangi Propam Polda Lampung

 

Selama perjalanan, beban yang mereka bawa tidaklah berat. Mereka hanya membawa beberapa pakaian, perlengkapan mandi, dan perlengkapan sepeda seperti baterai cadangan untuk lampu sepeda yang dibutuhkan saat berkendara di malam hari. 

 

Di bagian belakang sepeda mereka, terlihat beberapa bungkus kerupuk kemplang yang dibawa sebagai oleh-oleh.

 

Riko, saat berada di area parkir khusus motor di Dermaga 2 Pelabuhan Bakauheni, menjelaskan bahwa dia dan Rizal, yang berasal dari Kemiling, Kota Bandar Lampung, sebenarnya hendak pulang ke Serang, Banten. 

 

"Kami berangkat dari Pelabuhan Ciwandan dan turun di Pelabuhan Wika Beton, Bakauheni. Kami mudik pakai sepeda," ujarnya, Jumat (4/4) siang.

 

Riko menambahkan bahwa perjalanan mudik dengan sepeda dari Serang ke Lampung memakan waktu 5 hingga 7 jam. Terkadang, mereka harus berhenti untuk sholat atau berteduh dari hujan selama perjalanan.

 

Sementara itu, Rizal mengungkapkan bahwa mudik dengan sepeda bukanlah kali pertama baginya. Sudah empat tahun sejak 2022, ia memilih gowes untuk mudik setiap Lebaran. 

 

Perasaan haru dan bahagia selalu hadir saat bertemu dengan keluarga di kampung halaman, meski harus melewati medan yang berat seperti tanjakan, cuaca panas, dan hujan.

 

“Sudah empat kali saya mudik pakai sepeda. Capek pasti ada, tapi lelahnya hilang begitu bertemu keluarga di kampung halaman. Itu yang membuat semuanya terasa sepadan,” ujarnya.

 

Rizal mengungkapkan bahwa tahun ini, ia mudik sendirian. Istri dan anaknya tetap berada di Serang, Banten, merayakan Lebaran bersama mertua. 

 

"Untuk dua tahun sebelumnya, istri dan anak ikut mudik ke Kemiling, tapi naik kendaraan umum. Sementara saya tetap gowes sepeda," tambahnya.

 

Menurut mereka, selain sebagai hobi, mudik dengan sepeda juga dianggap lebih murah dan sehat dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi atau umum. 

 

"Mudik dengan sepeda lebih irit, nggak kena macet, dan bisa menikmati pemandangan. Kita gowes santai saja, biar nggak terlalu capek," pungkas Rizal.(*)