Mahasiswa Lampung Gelar Aksi Demo di Depan Gedung DPRD, Sampaikan Tiga Tuntutan Utama

BEM dari berbagai universitas di Lampung menggelar aksi demo.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas di Provinsi Lampung menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Lampung, pada Senin (17/2/2025) siang. 

'Gerandong' Sapi Presiden untuk Iduladha Dipastikan Sehat di Bandar Lampung

 

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes dan untuk menyampaikan aspirasi terkait isu-isu penting yang mereka anggap perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah dan pusat.

OJK Lampung Luncurkan Bulan Literasi Keuangan 2025, Targetkan Peningkatan Masyarakat

 

Aksi demo dipimpin oleh Ketua BEM Universitas Lampung (Unila), Ammar Fauzan, yang menyampaikan tiga tuntutan utama dalam orasinya. 

Pemkab Lampung Utara Ancam Cabut Izin PT. TWBP Jika Tak Patuhi Aturan

 

Tuntutan pertama terkait dengan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2025 yang dinilai dapat berdampak buruk pada dunia pendidikan. Ammar meminta agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan tersebut, terutama terkait dengan pengurangan dana untuk beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

 

"Yang membuat statement Beasiswa dan KIP ada potensi dihilangkan itu dari Menteri Pendidikan itu sendiri," tegas Ammar, mengkritik kebijakan yang dianggap akan merugikan mahasiswa dan masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan yang lebih terjangkau.

 

Tuntutan kedua yang disampaikan oleh Ammar adalah terkait dengan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Provinsi Lampung, terutama yang terjadi dalam penertiban kawasan lahan Pemprov Lampung. 

 

Ia menyoroti kekerasan fisik yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap warga saat melakukan penertiban, yang menurutnya belum mencerminkan cara penegakan hukum yang berperikemanusiaan.

 

"Yang kami soroti itu cara penertibannya, belum bisa memanusiakan manusia," ungkap Ammar, menegaskan perlunya pendekatan yang lebih manusiawi dalam penertiban lahan dan perlakuan terhadap warga.

 

Tuntutan ketiga yang disuarakan adalah mengenai masalah infrastruktur di Kota Bandar Lampung, khususnya terkait sampah dan banjir. Ammar mendesak Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk segera menyelesaikan masalah-masalah tersebut yang telah lama menjadi keluhan masyarakat.

 

"Jadi jangan bangga, Dia bangga apabila dia sudah menjalankan tugasnya dengan sebagaimana mestinya," ujarnya, menekankan pentingnya penyelesaian masalah tersebut untuk kenyamanan dan kesejahteraan warga kota.

 

Aksi demo yang berlangsung damai ini, diharapkan dapat memberikan tekanan kepada pihak berwenang agar segera menanggapi aspirasi mahasiswa dan memberikan solusi yang tepat terhadap isu-isu yang diangkat. 

 

Para mahasiswa juga menegaskan bahwa mereka akan terus mengawasi perkembangan kebijakan pemerintah yang berdampak pada masyarakat luas, khususnya mahasiswa di Lampung. (Tiondon)