Warga Kebingungan Setelah Digusur Pemprov Lampung, Kompensasi Dinilai Tak Manusiawi

Nur Alwi salah satu warga terdampak penggusuran
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

"Saya tidak tahu awal-awalnya tanah ini, karena saya juga beli dari orang dan ada surat-suratnya lengkap. Rumah ini bangunan pakai uang, bukan gratisan, jadi pemerintah tidak mengerti perasaan warga," tambahnya.

Warga Lampung Tengah Dibunuh, Massa Mengamuk dan Membakar Rumah Lurah serta Pelaku

Bentrok Warga dan Aparat Saat Penggusuran

Penggusuran yang dilakukan Pemprov Lampung di Desa Sabah Balau serta di Kelurahan Sukarame Baru, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, pada Rabu (12/2/2025), mendapat perlawanan dari warga. Setidaknya 42 kepala keluarga yang menempati lahan tersebut menolak digusur, hingga menyebabkan bentrokan dengan aparat.

Dihajar di Kontrakan karena Masalah Karaoke, Dua Pelaku Premanisme di Lampung Selatan Dibekuk

Dari pantauan di lokasi, sejumlah warga sempat melakukan perlawanan terhadap tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polda Lampung, dan Brimob. Beberapa warga bahkan mengalami histeria hingga ada yang pingsan akibat emosi dan tekanan yang mereka rasakan.

Dalam proses penggusuran ini, Pemprov Lampung menyiagakan empat unit alat berat, terdiri dari tiga excavator dan satu buldozer, untuk meratakan bangunan yang dianggap berdiri di atas lahan tanpa hak kepemilikan resmi. (*)

Kapolres Lampung Selatan Apresiasi Tokoh dan Warga Pelopor Pos Polisi Way Sulan