Sering Dianggap 'Angker' Jalan Ir Sutami di Lampung Selatan Diruqyah

Ruqyah On The Road
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

LampungJalan Nasional Ir. Sutami di ruas Kecamatan Tanjung Bintang dan Tanjung Sari, Lampung Selatan, selama ini dikenal dengan cerita mistis dan tingginya angka kecelakaan. 

Dihajar di Kontrakan karena Masalah Karaoke, Dua Pelaku Premanisme di Lampung Selatan Dibekuk

 

Namun, pada Selasa (11/2/2025), pemandangan berbeda terlihat di sepanjang jalan tersebut. Bukan hanya kendaraan yang lalu-lalang, tetapi juga praktisi ruqyah syariyah yang tengah menggelar "Ruqyah On The Road."

Polisi di Lampung Selatan Ungkap Penggelapan Rp585 Juta

 

Mereka bukan sedang berburu hantu atau melakukan uji nyali. Sebaliknya, tim ini melakukan ruqyah sebagai bentuk doa dan ikhtiar spiritual untuk menghilangkan aura negatif yang diyakini menjadi penyebab kecelakaan di jalur tersebut.

Polisi dan BPBD Evakuasi Pohon Tumbang di Jagabaya 3 Akibat Hujan Deras

 

Ruqyah di Tengah Jalanan Angker

 

Eko Warsiyanto, salah satu praktisi ruqyah, menjelaskan bahwa inisiatif ini dilakukan karena banyaknya kecelakaan yang berujung maut di jalan tersebut.

 

"Ini titik ketiga yang kami ruqyah di Jalan Ir. Sutami, Kecamatan Tanjung Sari. Belum lama ini, terjadi dua kecelakaan yang menewaskan satu orang. Kami berharap ikhtiar ini bisa membantu menenangkan suasana dan mengurangi kecelakaan," ujar Eko.

 

Tim ruqyah menyusuri titik-titik rawan mulai dari Ruas Palapan, Bergen, hingga Kertosari, membaca doa-doa, dan memercikkan air ruqyah di sepanjang jalan.

 

Kegiatan ini sontak menarik perhatian para pengendara yang melintas, beberapa di antaranya bahkan berhenti sejenak untuk menyaksikan.

 

Antara Mistis dan Keselamatan Berkendara

 

Masyarakat setempat percaya bahwa jalanan ini dihuni oleh makhluk tak kasat mata.

 

Banyak pengendara yang memilih membunyikan klakson atau memberi isyarat sebagai tanda permisi ketika melewati lokasi tersebut. Namun, menurut Eko, dalam Islam, tidak ada tuntunan khusus untuk itu.

 

"Tidak perlu klakson atau memberi isyarat. Islam mengajarkan cukup membaca Bismillah atau doa sebelum bepergian agar kita terlindungi," jelasnya.

 

Menariknya, kegiatan ini juga bertepatan dengan Operasi Keselamatan 2025 yang sedang digelar kepolisian di seluruh Indonesia pada 10-23 Februari 2025.

 

Dengan demikian, selain memiliki nilai spiritual, ruqyah ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap kampanye keselamatan berkendara.

 

Keselamatan: Iman dan Kehati-hatian Harus Seimbang

 

Selain ruqyah, tim ini juga mengingatkan masyarakat agar tidak hanya mengandalkan faktor gaib, tetapi juga tetap berhati-hati di jalan.

 

"Keselamatan itu bukan hanya soal mistis. Kita harus menaati aturan lalu lintas, memakai helm, dan tidak ngebut. Ruqyah ini hanyalah bentuk doa, tetapi ikhtiar utama tetap ada pada diri kita sendiri," tegas Eko. (*)