Kata Wali Kota Bandar Lampung Soal Trotoar Keramik
- Foto Dokumentasi Riduan
Ia juga menyoroti desain trotoar yang dinilai kurang ramah untuk penyandang disabilitas, khususnya tunanetra.
“Trotoar orang buta itu pakai tekstur, bukan warna. Kalau jalur kuning untuk tunanetra, itu teksturnya yang menjadi panduan, bukan warnanya,” tambahnya.
Pandji Pragiwaksono turut memberikan komentar, “Kayaknya cuma Lampung deh yang gitu, kota-kota lain nggak gitu.”
Abdur kemudian menambahkan bahwa ia mendapat informasi bahwa trotoar tersebut sedang diperbaiki oleh pemerintah setempat.
“Saya tidak bilang itu dampak dari saya, mungkin memang sudah ada perencanaan sebelumnya,” ujarnya.
Desain yang Dinilai Tidak Inklusif
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Lampung, Erwin Octavianto, memberikan pandangan serupa terkait trotoar keramik Bandar Lampung.