Keindahan Trotoar Keramik di Bandar Lampung, Ketidakadilan Bagi Penyandang Difabilitas
- Foto Dokumentasi Riduan
Ia menambahkan bahwa tekstur panduan, seperti jalur kuning bertekstur, adalah elemen wajib yang harus ada di trotoar inklusif. Sayangnya, hal ini tidak ditemukan di trotoar Bandar Lampung, sehingga menyulitkan kaum difabel untuk berjalan dengan aman.
Keramik Licin yang Menambah Risiko
Selain masalah desain, pemilihan material keramik glossy juga mendapat kritik tajam. Material ini dinilai sangat licin saat basah, sehingga membahayakan semua pengguna, termasuk kaum difabel yang memerlukan permukaan lebih stabil dan aman.
"Ketika hujan, trotoar ini menjadi perangkap. Apalagi bagi tunanetra yang mengandalkan tongkat mereka, risiko terpeleset menjadi lebih besar," tegas Erwin.
Difabel Terpinggirkan di Trotoar yang Beralih Fungsi
Lebih jauh lagi, banyak trotoar di Bandar Lampung telah berubah fungsi menjadi tempat usaha atau lahan parkir. Hal ini semakin mempersempit ruang bagi kaum difabel, yang sudah menghadapi tantangan besar akibat desain dan material yang tidak ramah.
"Ini mencerminkan kurangnya pemahaman pemerintah tentang pentingnya trotoar sebagai ruang publik inklusif. Trotoar bukan hanya soal akses fisik, tetapi juga simbol kesetaraan hak bagi semua warga, termasuk difabel," tambah Erwin.