Karya Anak Negeri Mengarungi Lautan, Dua Kapal OPV Terbaru TNI AL Diluncurkan di Lampung
- Foto Dokumentasi Riduan
Lampung – TNI Angkatan Laut (AL) kembali memperkuat armada lautnya dengan meluncurkan dua kapal perang terbaru yang sepenuhnya diproduksi oleh industri dalam negeri.
Acara shipnaming dan launching kapal tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, di galangan kapal PT. Daya Radar Utama, Lampung, pada Jumat (20/9/2024).
Dua kapal yang diluncurkan, KRI Lukas Rumkorem-392 dan KRI Raja Haji Fisabilillah-391, merupakan bagian dari program pengadaan Kementerian Pertahanan untuk memperkuat kemampuan TNI AL dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Kedua kapal ini dipersiapkan untuk menjalankan berbagai misi, mulai dari operasi kombatan hingga patroli berkecepatan tinggi di seluruh wilayah perairan yurisdiksi Indonesia.
Kapal Modern dengan Keunggulan Taktis
Kapal-kapal OPV (Offshore Patrol Vessel) ini dirancang dengan spesifikasi teknis yang mengesankan. Dengan panjang 98 meter, lebar 13,50 meter, dan tinggi 6,90 meter, kapal ini mampu mencapai kecepatan maksimum 28 knots dan kecepatan jelajah 20 knots.
Desain badan kapal yang berbentuk monohull memungkinkan performa optimal pada berbagai kecepatan, membuat kapal ini sangat cocok untuk misi penegakan hukum di laut hingga misi pencarian dan penyelamatan (SAR).
Dilengkapi dengan persenjataan canggih seperti Meriam 76 mm dan 40 mm Leonardo, Meriam 20 mm Escribano, serta sistem peluncur Surface To Surface Missile Roketsan, kapal ini memiliki kemampuan tempur yang unggul.
Selain itu, kapal OPV ini juga dilengkapi dengan Decoy Terma untuk pertahanan tambahan, memastikan bahwa kapal ini dapat menanggulangi berbagai ancaman yang muncul di perairan.
Buatan Anak Negeri di Lampung, untuk Kedaulatan Indonesia
KRI Lukas Rumkorem dan KRI Raja Haji Fisabilillah dibangun di Galangan Kapal PT. Daya Radar Utama yang berlokasi di Lampung, menandai kemajuan industri pertahanan Indonesia yang semakin mandiri.
Dalam sambutannya, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menjelaskan, kapal-kapal ini menjadi bukti nyata komitmen TNI AL dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), sejalan dengan arahan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor.
"Alhamdulillah kapal ini dibuat dan dibangun oleh Industri Perkapalan dalam negeri dan dibangun oleh tangan-tangan pemuda-pemuda dalam negeri dari putra daerah Lampung," kata dia.
Lebih lanjut, Kasal menegaskan bahwa TNI AL terus mendukung program pemerintah untuk memperkuat perekonomian nasional melalui pemanfaatan teknologi dan tenaga ahli dalam negeri.
"Peluncuran kapal ini menjadi langkah besar dalam memperkuat pertahanan negara sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia mampu membangun sendiri kekuatan maritimnya," kata Kasal.
Nama Pahlawan Nasional sebagai Inspirasi
Nama kedua kapal ini diambil dari pahlawan nasional yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. KRI Raja Haji Fisabilillah dinamai dari Raja Haji Fisabilillah, seorang pemimpin di wilayah Riau, Lingga, Johor, hingga Pahang yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda di Teluk Ketapang pada 1784.
Sementara itu, KRI Lukas Rumkorem diambil dari nama Lukas Rumkorem, tokoh perlawanan dari Papua yang memimpin perjuangan melawan penjajah Jepang di Biak pada 1943 dan mendirikan Tentara Tjadangan Tjenderawasih untuk mendukung perjuangan Trikora.
Kedua pahlawan ini dipilih karena semangat juang mereka yang pantang menyerah, yang menjadi inspirasi bagi TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.
Langkah Menuju Kemandirian Alutsista
Dengan keberhasilan pembuatan kapal OPV ini, PT. Daya Radar Utama menunjukkan kemampuannya dalam memproduksi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) secara mandiri.
Selain memberikan kontribusi nyata bagi pertahanan nasional, produksi ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk berperan lebih besar dalam rantai suplai global, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri maritim yang tangguh.
KRI Lukas Rumkorem-392 dan KRI Raja Haji Fisabilillah-391 akan segera ditempatkan di Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada III untuk menjalankan misi-misi penting, mulai dari pengamanan wilayah perairan hingga penegakan hukum di laut.
Peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kemandirian industri pertahanan nasional, sekaligus memperkuat posisi TNI AL sebagai garda terdepan pertahanan maritim Indonesia. (*)