Hutama Karya Lakukan Kajian Infrastruktur Berkelanjutan pada Setiap Jalan Tol, Komitmen Terapkan ESG
- Dok Hutama Karya
Bandar Lampung, Lampung – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip infrastruktur berkelanjutan pada setiap tahap pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Dalam upayanya, perusahaan ini memprioritaskan konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk memastikan dampak jangka panjang yang minimal terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Dalam tahap perencanaan pembangunan jalan tol, Hutama Karya secara konsisten melakukan kajian lingkungan yang mendalam. Kajian ini meliputi analisis dampak terhadap biodiversitas, kerusakan ekosistem, dan emisi karbon.
Untuk mengurangi dampak tersebut, Hutama Karya aktif berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Non-Governmental Organizations (NGO) di wilayah terdampak.
Kajian dampak lingkungan ini juga mencakup mitigasi selama fase konstruksi dan pengoperasian jalan tol.
Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menjelaskan bahwa dalam perencanaan desain, mitigasi dampak lingkungan telah diterapkan.
"Kami memilih trase jalan tol dengan dampak yang paling minimal, merancang koridor satwa untuk mengurangi fragmentasi habitat, dan melengkapi utilitas penunjang. Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk rehabilitasi kawasan hutan," ujar Adjib.
Hutama Karya juga memastikan pemenuhan kewajiban pelepasan kawasan hutan sesuai dengan aturan yang berlaku, termasuk rehabilitasi kawasan hutan melalui Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR).
Implementasi infrastruktur berkelanjutan akan terus dilanjutkan dalam pembangunan JTTS Tahap II, yang menghubungkan Jambi dan Riau.
Kajian lingkungan menyeluruh dilakukan untuk mengelola kualitas tanah dan air, mengendalikan polusi udara dan kebisingan, serta melestarikan keanekaragaman hayati.
Dalam upaya menjadikan jalan tol yang sudah beroperasi berkelanjutan, Hutama Karya telah menanam lebih dari 160 ribu pohon di berbagai ruas tol sejak tahun 2021.
Jenis pohon yang ditanam meliputi Trembesi, Mangga, Ketapang, dan lainnya, guna meningkatkan estetika dan keberlanjutan jalan tol.
Selain itu, ruang hijau terbuka dikembangkan di rest area, dan terdapat masjid ramah lingkungan di Rest Area Tol Pekanbaru - Bangkinang.
Hutama Karya juga mengimplementasikan pengelolaan sampah dengan metode maggot di beberapa rest area dan memasang smart lamp sebagai pengganti lampu konvensional.
Sepuluh underpass perlintasan satwa juga dibangun untuk memungkinkan hewan melintas tanpa mengganggu lalu lintas. Smart lamp, dengan total 3.704 buah, juga telah dipasang di JTTS dan Tol Akses Tanjung Priok (ATP).
Dengan penerapan prinsip ESG secara menyeluruh, Hutama Karya berkomitmen untuk mewujudkan JTTS sebagai Jalan Tol Hijau dan Ramah Lingkungan di masa depan.(*)