Mengenal Sosok Marsinah, Pejuang Buruh yang Diakui Presiden Prabowo jadi Pahlawan Nasional
- Istimewa
Marsinah kemudian menghilang dan ditemukan tewas beberapa hari kemudian dengan tanda-tanda penyiksaan yang mengerikan.
Jasad Marsinah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk di Dusun Jegong, Nganjuk, Jawa Timur. Namun, hasil forensik menyatakan Marsinah sudah tewas sehari sebelumnya
Kematian Marsinah banyak yang mengaitkannya dengan sikapnya yang vokal untuk menyuarakan nasib para buruh.
Marsinah memimpin unjuk rasa kenaikan gaji Rp1.700 menjadi Rp2.250 pada 4 Mei 1993. Namun, karena negosiasi dengan perusahaan tidak menemui titik terang, akhirnya Marsinah dan kawan-kawannya menempuh cara yang lazim dalam gerakan buruh, yakni mogok kerja.
Hingga pada 5 Mei 1993 malam, lima orang “algojo” PT CPS menculik dan menyiksa Marsinah.
Selama empat hari Marsinah menghilang, tiba-tiba jasadnya ditemukan pada 9 Mei 1993 dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk, sekitar 200 meter dari tempatnya bekerja.
Hasil visum menunjukkan bahwa Marsinah mendapat perlakuan penyiksaan dan pemerkosaan sebelum orang-orang membunuhnya.