Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2023, Pecinta Alam Lampung Bersih Pantai dan Tanam Mangrove

Siswa pecinta alam di Lampung tanam 1.000 bibit pohon mangrove
Sumber :
  • Antara

Lampung – Kegiatan tersebut berlangsung di daerah pesisir Pantai Keteguhan, Telukbetung Timur, Bandar Lampung, Minggu, 19 Februari 2023.

Sampah di Kota Bandar Lampung Meningkat 40 Persen Selama Libur Lebaran

Kegiatan meliputi bersih pantai dan penanaman bibit mangrove mengusung tema “Hal Kecil untuk Suatu yang Besar” sukses diselenggarakan oleh Siswa Pecinta Alam (Sispala) Semesta Putera Belantara SMKN 4 Bandar Lampung (Pastabel) berkolaborasi dengan siswa Pecinta Alam SMAN 1 Bandar Lampung (Esapala).

Ketua pelaksana kegiatan, Dimas Aryo Wibowo menyebut kegiatan ini melibatkan lembaga dan lingkungan hidup seperti Watala, hingga relawan rescue serta sejumlah personel Polairud setempat.

Pemkot Bandar Lampung Salurkan Puluhan Kendaraan Operasional Petugas DLH

“Kegiatan ini diikuti oleh ratusan orang dari berbagai organisasi dan instansi, dari pecinta alam se Lampung, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum,” kata Dimas selaku Ketua Umum Pastabel

“Kita juga didukung dengan pemerintah kota dan provinsi, dinas lingkungan hidup, pendikikan hingga camat dan luar,” lanjutnya.

Respon Keluhan Warga, DPRD Kota Bandar Lampung Sidak Stockpile Batu Bara

Pihaknya berharap kegiatan ini dapat mengawali aksi serupa di lain waktu dan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bersama melestarikan alam.

“Kami berterima kasih kepada seluruh peserta maupun pihak-pihak yang sudah berpartisipasi mendukung kegiatan pelestarian alam ini. Harapan kita kegiatan ini dapat berkelanjutan terus menerus,” ungkapnya.

Koordinasi lapangan kegiatan, Aurel menjelaskan bahwa 1000 bibit yang telah ditanam nantinya akan dilakukan pemantauan rutin secara berjangka agar pohon mangrove dapat tumbuh dengan baik.

“Setelah ditanam ini saling membantu untuk merawat, pertumbuhan mangrove ini kurang lebih 3 tahun, setiap minggu dan setiap bulan nantinya akan dilakukan pengecekan rutin,” kata Aurel selaku ketua umum Esapala.

Sebelum kegiatan dimulai, seluruh partisipasi kegiatan terlebih dahulu membersihkan sampah di sekitar pantai.

Camat Teluk Betung Timur, Zulkifli menjelaskan bahwa sampah-sampah tersebut berasal dari gelombang air laut yang menyeretnya ke tepian pantai.

“Sampah yang di pesisir ini mayoritas bukan dari warga. Karena ini ada gelombang pasang angin timur sampah itu terbawa dari laut,” kata Zulkifli.

Ia juga menghimbau kepada warganya untuk selalu menjaga dan merawat lingkungan sekitar, salah satunya yakni dengan cara tidak membuang sampah di tepi pantai.

“Jadi kita sama-sama merawat lingkungan gunanya untuk keseimbangan alam, sekaligus supaya menyadarkan masyarakat kita pentingnya arti kebersihan,” tutupnya. (Dwi P Arrahman)