Peringatan Hari Santri, Rektor UIN Raden Intan Lampung Ajak Tingkatkan Kontribusi Untuk Negeri
- Istimewa
Bandar Lampung, Lampung – Peringatan hari santri 22 Oktober 2024 harus menjadi momentum para santri untuk meningkatkan kontribusi untuk negeri.
Hal tersebut dikatakan Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Wan Jamaluddin Z, P.hD. Menurutnya, peringatan hari santri tahun ini mengusung tema "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan".
Tema tersebut diambil berdasarkan semangat juang para santri untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dan menaklukkan tantangan zaman.
"Saatnya santri meningkatkan kontribusi untuk negeri dan mendapatkan masa depan yang lebih baik," kata Rektor UIN Raden Intan Lampung, Senin (21/10/2024).
Peraih Santri Inspiratif Bidang Pendidikan dalam ajang Santri of The Year 2024 tersebut menambahkan, tema hari santri tahun 2024 menyoroti pentingnya santri dalam menjaga dan mempromosikan Islam yang moderat dan toleran di tengah masyarakat.
Santri telah lama dikenal sebagai komunitas yang menjunjung tinggi prinsip tasamuh (toleransi), tawassut (moderat), dan tawazun (keseimbangan).
Nilai-nilai ini menjadi benteng pertahanan yang kokoh dalam menghadapi berbagai paham yang menyimpang dan cenderung merusak persatuan bangsa.
Di tengah dinamika global yang sering kali memunculkan tantangan baru, seperti disrupsi teknologi, polarisasi sosial, hingga ancaman konflik berbasis identitas, santri diharapkan tetap menjadi agen perubahan yang mampu menjaga keutuhan bangsa.
"Kiprah santri dalam menjaga persatuan Indonesia melalui dakwah yang menyejukkan serta dialog antaragama yang konstruktif menjadi salah satu kontribusi nyata yang tak terbantahkan," ujarnya.
Rektor menjelaskan, santri masa kini dihadapkan pada realitas yang sangat berbeda dibandingkan dengan santri masa lalu.
Jika dahulu santri berjuang melawan penjajah secara fisik, kini tantangan datang dalam bentuk digitalisasi, globalisasi, dan modernisasi yang cepat.
Dunia yang serba terhubung melalui teknologi membuka peluang besar bagi santri untuk memperluas pengaruh dakwah, namun di sisi lain juga memunculkan tantangan dalam menjaga keaslian dan integritas pesan keislaman.
Sedangkan menyambung juang bagi santri di era digital berarti melanjutkan tradisi intelektual Islam yang berbasis pada ilmu dan akhlak, serta memanfaatkan teknologi untuk kemaslahatan umat.
Di sisi lain, merengkuh masa depan berarti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri sebagai santri yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.
Pembangunan karakter bangsa tidak dapat dipisahkan dari peran santri. Sejak dahulu, pesantren telah menjadi pusat pendidikan karakter yang membentuk individu-individu dengan kepribadian yang tangguh, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab.
Nilai-nilai inilah yang membuat santri menjadi figur-figur yang dipercaya oleh masyarakat dalam berbagai bidang, baik di bidang keagamaan, pendidikan, maupun sosial.
"Dalam konteks masa depan, santri memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang mampu membawa Indonesia menuju era kejayaan baru. Dengan bekal ilmu agama yang mendalam, kepribadian yang kuat, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman, santri dapat menjadi aktor-aktor perubahan di berbagai sektor, baik dalam pemerintahan, ekonomi, pendidikan, maupun sosial," jelasnya.
Hari Santri 2024 menjadi panggilan bagi generasi santri masa kini untuk tidak hanya berkutat dalam dunia pesantren, tetapi juga aktif berperan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Merengkuh masa depan berarti santri harus siap menghadapi tantangan global dengan tetap menjaga nilai-nilai keislaman yang luhur. Dengan semangat juang yang diwarisi dari para pendahulu, santri diharapkan mampu membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi Indonesia.(*)