Pasar Natar Harapan Baru Pertumbuhan Ekonomi Lampung, Ini Kata Bank Indonesia

Kepala BI Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Peran pasar dalam memacu pertumbuhan ekonomi kembali ditekankan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan. 

Lampung Inflasi 0,20 Persen di Oktober, Makanan Hingga Tembakau jadi Pemicu

 

Saat menghadiri peresmian Pasar Natar yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, Jumat, 15 November 2024, Junanto menyatakan bahwa pasar merupakan salah satu roda penggerak ekonomi yang penting.

Ini Kata RMD Soal Banyak Perusahaan Industri Tutup dan Relokasi di Lampung

 

“Pasar menjadi salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi kita. Jika aktivitas pasar berjalan lancar dengan transaksi yang tinggi dan distribusi barang yang efektif, ini akan berdampak positif pada sektor perdagangan dan konsumsi,” kata Junanto dikutip, Senin (18/11/2024). 

Lampung Terancam Krisis Industri? Banyak Perusahaan Tutup dan Relokasi di 2024

 

Junanto juga mengungkapkan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional di angka 7-8 persen. 

 

Meski kondisi perekonomian dunia sedang lesu, Provinsi Lampung tetap mencatat pertumbuhan sebesar 4,8 persen sebuah pencapaian yang cukup membanggakan.

 

Peresmian Pasar Natar juga diwarnai dengan peluncuran Toko Operasi Pasar (TOP) Natar, yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung dan didukung penuh oleh Bank Indonesia. TOP Natar bertujuan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang.

 

“Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus diimbangi dengan inflasi yang terkendali. Stabilitas inflasi saat ini sudah cukup baik, tetapi kita tetap harus waspada menjelang perayaan Natal dan tahun baru. Ketersediaan pangan akan terus kami pantau dan dukung,” tegas Junanto.

 

Melihat potensi ekonomi ke depan, Junanto optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2025 akan lebih baik, dengan harapan bisa mencapai angka 5 persen. 

 

“Ada peluang besar dari sektor-sektor utama yang kita miliki, dan semoga bisa kita manfaatkan dengan baik,” ujarnya.

 

Meski demikian, Junanto menyoroti pentingnya memantau faktor-faktor eksternal, seperti kondisi geopolitik yang dapat memengaruhi transaksi ekspor dan impor. 

 

“Dinamika geopolitik luar negeri sangat berdampak pada perekonomian kita. Kita harus terus waspada dan antisipatif,” katanya.

 

Selain itu, Junanto mendorong semua pihak untuk berperan aktif dalam mengembangkan sektor pertanian dan industri pengolahan, yang menjadi pilar ekonomi Lampung. 

 

“Sektor pertanian dan pengolahan punya potensi besar. Mari kita dukung dan maksimalkan bersama demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya. (*)