OpenAI Hadirkan "Mode Penyamaran" untuk ChatGPT

Ilustrasi OpenAI
Sumber :
  • Reuters/Dado Ruvic

VIVA Lampung, TeknologiOpenAI menghadirkan mode penyamaran atau incognito mode untuk chatbot andalannya, ChatGPT, yang tidak menyimpan riwayat percakapan pengguna atau menggunakannya untuk meningkatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence), demikian diumumkan perusahaan pada Selasa.

Dari Ruang Kelas ke Dunia Digital: Guru di Lampung Berinovasi Lewat Gim

Startup berbasis di San Francisco ini juga mengumumkan rencananya untuk meluncurkan langganan "ChatGPT Business" dengan kontrol data tambahan.

Langkah ini dilakukan karena semakin banyaknya perhatian terhadap bagaimana ChatGPT dan chatbot lain yang terinspirasi dari ChatGPT mengelola data ratusan juta pengguna, yang biasanya digunakan untuk meningkatkan kecerdasan buatan atau "pelatihan" AI.

Peringatan Hari Santri, Rektor UIN Raden Intan Lampung Ajak Tingkatkan Kontribusi Untuk Negeri

Bulan lalu, Italia melarang ChatGPT karena dugaan pelanggaran privasi, dengan mengatakan OpenAI dapat melanjutkan layanan jika memenuhi tuntutan seperti memberikan alat kepada konsumen untuk menolak pemrosesan data mereka. Prancis dan Spanyol juga mulai menyelidiki layanan ini.

Mira Murati, kepala teknologi OpenAI, mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan tersebut mematuhi undang-undang privasi Eropa dan bekerja untuk memastikan regulasi.

Ponpes di Lampung Pakai Teknologi IoT Untuk Budi Daya Maggot

Fitur baru ini tidak muncul dari pelarangan ChatGPT di Italia, kata Murati, melainkan dari upaya selama berbulan-bulan untuk menempatkan pengguna "di kursi pengemudi" terkait pengumpulan data.

"Kami akan semakin bergerak dalam arah ini untuk memprioritaskan privasi pengguna," kata Murati, dengan tujuan bahwa "itu sepenuhnya tanpa pengawasan dan model-modelnya sangat sejalan: mereka melakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan" ujarnya dilansir dari Reuters (25/04).

Halaman Selanjutnya
img_title