Intip Tradisi Riungan Godong Pisang di Lampung Selatan Dalam Menyambut dan Melepas Tamu
- Lampung.viva
Lampung Selatan, Lampung – Riungan godong pisang, salah satu tradisi dan warisan leluhur yang hingga kini masih tetap dipertahankan di Desa Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, dalam menyambut dan melepas tamu.
Acara riungan godong pisang ini sudah menjadi tradisi setiap menerima atau melepas tamu yang singgah di desa tersebut. Riungan atau bancakan bersama merupakan tradisi temurun pada acara pisah atau sambut tamu yang rutin dilakukan masyarakat.
Seperti yang dilakukan warga dan Kepala Desa Jati Baru menggelar acara riungan dengan makan bersama beralas daun pisang saat acara pelepasan atau penarikan peserta PPL mahasiswa Universitas Islam An-nur Lampung.
Dengan penuh keceriaan, warga dan perangkat desa serta mahasiswa yang telah habis masa tugas PPL menyantap makanan dengan menu tradisional, mulai dari urap, sambal, ikan asin, tahu, tempe dan menu lainnya disajikan pada acara riungan lepas mahasiswa PPL.
Salah seorang mahasiswa, Eko Warsono mengaku senang atas sambutan dan keramahan para warga setempat. Selain ajang perpisahan PPL, bancakan godong pisang ini sebagai ajang silaturahmi antara mahasiswa bersama warga dan perangkat desa.
"Ini sebagai bentuk syukuran kita setelah menyelesaikan kegiatan PPL di desa ini. Kegiatan riungan godong pisang mewujudkan kebersamaan, kesederhanaan dan kerukunan masyarakat," kata Eko.
Sementara itu, Kepala Desa Jati Baru, Kusharyanto menngatakan riungan godong pisang ini sudah menjadi tradisi masyarakat sejak tahun 1960 hingga kini masih tetap dipertahankan di Desa Jati Baru.
"Tradisi makan bersama ini sudah dilakukan sejak tahun 1960 yang hingga kini masih tetap dijaga," tutur Kepala Desa Jati Baru.
Selain sebagai ajang silaturahmi, lanjut Kusharyanto, makan bersama dengan beralas daun pisang ini pun sebagai bentuk kekompakan warga setempat.
Tradisi ini juga untuk meningkatkan rasa kebersamaan sekaligus menjalin silaturahmi antar sesama lingkungan sosial.
"Makan bersama dengan alas daun pisang mencerminkan persahabatan, kemakmuran, dan kesuburan," tandas Kusharyanto. (*)